Belajar Keseimbangan Dari Guru Ngaji

ngajiLensaKawo.Com. Salah satu kebiasaan yang saya lakukan setiap pulang kampung setelah magrib adalah berkungjung ke rumah Pak Haji Arman, tempat saya belajar nagji dulu. Hal semacam ini sudah saya jalani sejak mulai meninggalkan kampung halaman untuk menuntut ilmu di negeri orang. Tepatnya lagi di usia Madrasah Aliyah. Pulang hanya sekali dalam 2 atau 3 bulan saja.


Jika ditilik tahunnya mulai dari 2001 (kira2 usia saya waktu itu 16 tahun). Hingga saat ini diusia saya yang sudah 32 tahun.


Saya masih sangat ingat pesan dari pak Haji ketika sebelum berangkat sekolah keluar, dia menyuruh saya untuk membaca alqur'an dari berbagai arah; pertama alqur'an dibaca dari arah normal, setelah beberapa ayat, alqur'annya di geser 90 derajat, samping kiri dan samping kanan, lalu dari arah terbalik. Alhamdulillah saya bisa dengan lancar membacanya, walau masih rada pelan, kata guru agar dibiasakan saja. Ternyata tujuan beliau tidak lain adalah, nanti kalau saya di rantau orang bisa mengajarkan hal yang sama kepada generasi muda Islam.


Dan itu benar, selama saya sekolah 3 tahun di Madrasah Aliyah, selama itu pula saya mengajarkan kepada adik2 tempat saya tinggal, dan saya tidak canggung. Bukti terimakasih dari mereka yang saya ajarkan, saya dapat tambahan penghasilan. Walau tidak banyak, tapi tetap saya syukuri. Bahkan hingga menyelesaikan studi S1 saya di Padang, selama itu pula saya mengajrkan kepada anak2 untuk membaca al-qur'an.


Hingga pada suatu waktu, saat saya pulang kampung, saya tetap datang ke rumah beliau, sembari menunggu dan membimbing adik2 yang masih mengaji dengan pak Haji, selepas itu kami bercerita tentang banyak hal. Mulai dari kabar saya, sampi isu2 keagamaan yang timbul di masyarakat. Ada pituah (nasehat) yang disampaikan kepada saya;


Kalau ingin sukses di rantau orang, maka milikilah hal ini;

  1. Pandai mengaji (baca qur'an)

  2. Pandai Shalat (jadi imam)

  3. Pandaji Azan

  4. Pandai Khutbah/ceramah (walau sedikit),


Tujuannya adalah jika suatu saat salah satu dari yang 4 berhalangan, maka gantikan mereka. Jika sudah biasa, kamu juga akan berada di posisi yang sama. Ini bukan sebatas teori tetap untuk diamalkan. Dan benar, semua itu sudah saya buktikan sendiri.


Pada kesempatan lain, beliau memberi nasehat kepada saya, bahwa hidup ini harus seimbang. Pak haji menggeser lampu minyak yang berada diantara kami; lalu dia berkata;


pelita




Ketahuilah, hidup ini butuh KESEIMBANGAN, lihatlah bayang-bayang dari lampu ini. Ini adalah perumpamaan dari kehidupan dunia, bisa kamu jangkau tapi tidak bisa kamu miliki.



lalu beliau melanjutkan wejangannya, sampil memegan badan lampu;




Dan ketahuilah bahwa badan lampu yang saya pegang ini adalah perumpamaan akhirat. Jika kami mengambillnya, bayang2nya akan ikut, dunia akan ikut serta denganmu.



Apakah akhirat itu hanya Shalat? tidak..!!! Semua yang kita lakukan ini adalah ladang amal buat akhirat, asal dilandaskan KARENA ALLAH SWT. Insya Allah bernilai IBADAH.


Jadi, walau demikian, carilah keseimbangan itu.


#KawoKamil Murid Ngajinya Pak Haji Arman

Komentar