Menggunakan Fasilitas Negara Untuk Kepentingan Pribadi

pelitaLensaKawo.Com. Suatu malam, datang seorang penduduk ke rumah Gubernur Mesir, Amru bin Ash. Dengan mengucap salam, dia dipersilahkan masuk oleh sang Gubernur. Saat itu Amru bin Ash tengah menulis sesuatu, mungkin surat untuk Umar bi Khattab di Madinah. Singkat cerita, lentera (lampu) penerang dimatikan oleh Gubernur. Sang tamu pun heran, kenapa harus bicara di kegelapan.?


Ternyata, usut punya usut, beginilah kisah singkat yang diriwayatkan dalah tarihk tersebut.


Si penduduk datang hanya ingin menemui sang gubernur sebagai bukti kedekatan antara rakyat dan pemimpinnya. Begini kira2 dialog antara keduanya;


Amru bin Ash: Silahkan duduk...


Penduduk : Terimakasih tuan...


Amru bin Ash: Apa kira2 yang bisa saya bantu..


Penduduk : Tidak tuan, saya hanyaa ingin bercerita saja dengan tuan..


Amru bin Ash: Urusan negara atau masalah pribadi


Penduduk : Masalah pribadi tuan...


Lalu Amru bin ash meniup lampu minyak yang terletak di antara mereka berdua sehingga suasana menjadi gelap gulita. si Penduduk keheranan, dan bertanya;


Penduduk : Tuan, kenapa lampunya dimatikan...?


Amru bin Ash : Karena anda datang untuk bercerita malah pribadi, bukan masalah negara..


Penduduk : Terus.. apa hubungannya tuan?


Amru bin Ash : Lentera yang menyala ini dihidupkan dengan minyak (bahan bakar) dari uang rakyat, jadi saya tidak ingin urusan pribadi dibebankan kepada rakyat.


Penduduk : ..........


Merekanpun tetap berbincang2 soal yang pribadi penduduk yang datang ke rumah sang Gubernur.


Subhanallah....


Begitu hati2nya seorang pemimpin yang tidak ingin menggunakan fasilitas negara yang diambilkan dari uang rakyat (mungkin sejenis pajak, dll) demi kepentingan pribadi/keluarga/golongan.


Sebuah pembelajaran yang sangat luar biasa dari seorang khalifah sekaligus sahabat dan peminpin berhati mulia, TAKUT kepada Allah, dan SAYANG kepada Rakyatnya.

Komentar