Koto Rajo Yang Diimpikan, Rao Utara Yang Didambakan, Pasaman Yang Dibanggakan; Bisakah?

LensaKawo.Com - Koto Rajo, Rao Utara, Pasaman. Beginilah kondisi terkini dari salah satu sudut Nagari Koto Rajo. Tenang, damai dan menyejukkan. Namun dibalik semua itu, ada pertanyaan besar yang masih menjadi misteri yang hingga sampai saat ini masih belum terpecahkan. Pangkal bala dari semua itu adalah akibat dari satu kata, yaitu 'politik' yang tidak sehat. Pantaskah ini bisa dibanggakan?

Jika dirunut kembali ke belakang, hal ini terjadi berawal dari tahun 2000-an, tepatnya lagi sekitar tahun 2003, sejak digulirkannya pemilukada di seluruh wilayah NKRI, termasuk di Kabupaten Pasaman, yang salah satu bagian kecilnya adalah Nagari Koto Rajo.
Saat dimana masyarakat belum siap untuk berdemokrasi, belum kenal dengan sistem perpolitikan, sehingga mereka menjadi tumbal dari ketidakpastian semua itu. Akibatnya, masyarakat yang selama ini akur, seiya sekata, mengatamakan sistem kekeluargaan, gotong royong, dan saling menghargai, kini berubah menjadi masyarakat yang terkotak-kotak, saling sinis, egositas yang tinggi. Bahkan ada yang rela memutus tali persaudaraan, serta ada pula yang cerai gara-gara tidak satu warna politik (partai dan calon pilihan). 
15 Tahun masa itu berlalu, dan kini sudah 2017, tetap rasa masyarakat tidak lagi seayun selangkah. Apakah ini yang bisa dibangga dan didambakan???
Akar rumput memang selalu menjadi imbas keganasan sebuah 'politik' kotor. 
Lalu apa efek lain dari semua itu.??? Semua merasa paling benar, hukum tidak lagi berjalan sebagaimana mestinya, asal ada uang, hantam... Asal punya bekingan, hajar...  Dan alam pun menjadi sasaran. terjadilah illegal loging, pembabatan hutan yang tidak bertanggung jawab.
Ketika semua itu sudah terjadi, lalu Tuhan mengingatkan melalui ayat-Nya yang tersirat, saat musim kemarau datang, masyarakat kesusahan air, dan saat musim hujan tiba, banjirpun tak bia dielakkan. Walau berbagai upaya dilakukan seperti bendungan bronjong, itu kecil buat air untuk menghanyut dan menenggelamkan.
Kini siapa yang salah???
Semua masyarakat seakan rindu masa lalu, lalu bertutur melalui berbagai media agar masyarakat bisa akur kembali. Apakah itu mungkin..???? Menurut LK, itu SANGAT MUNGKIN. Kuncinya hanya satu.... "BUKA HATI dan MAAFKAN"
Jika itu terjadi, Insya Allah Koto Rajo bisa menjadi Nagari yang diimpikan, Rao Utara Bisa menjadi Dambaan, dan Pasaman pun bisa Dibanggakan.


Komentar