Tampilkan postingan dengan label Menganal Keluarga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Menganal Keluarga. Tampilkan semua postingan

Kenali Tipe Keluargamu

kelLensaKawo.Com. Tulisan ini sudah pernah saya kirim ke harian umum Singgalang (tahun 2010 awal) dan ternyata dimuat. Waktu tulisan ini saya tulis, saat itu saat tengah belajar di Program Pascasarjana salah satu perguruan tinggi negeri di kota Padang. Begini ceritanya:


Beberapa bulan yang lalu dalam sebuah perkuliahan di PPS UNP, secara mendadak saya diminta oleh teman-teman untuk menyampaikan pesan (taushiyah) singkat karena salah seorang rekan kuliah baru saja melangsungkan acara pernikahan. Yang terpikir oleh saay saat itu adalah; “kenapa harus saya?”, sedangkan teman-teman yang lain masih banyak dan ilmunyapun jauh melebihi saya” dan lagian saat itu saya juga belum ada pengalaaman berumahtangga, ya karena belum menikah, namun permintaan tetap harus ditunaikaan. Karena itu adalah sebuah permintaan, menjadi sebuah nilai tersendiri bagi saya dapat menyampaikan sesuatu yang mungkin berharga buat “pengantin baru” saat itu. Dan barangkali bermanfaat juga buat pembaca.


Di dalam kajian tentang keluarga, banyak teori yang mengemukakan hal-hal yang berkenaan dengan keuarga itu sendiri. Salah satunya adalah psikologi keluarga yang di dalamnya menceritakan banyak hal tentang keluarga, cara membentuk keluarga yang ideal, dan sebagainya, baik menurut konsep Barat maupun konsep Timur. Namun di sini, penulis melihat bahwa ada beberapa tipe-tipe keluarga yang sebenarnya mudah dan bahkan sering ditemui di tengah-tengah masyarakat.


Pertama, Tipe Keluarga Kuburan. Tipe keluarga semacam ini mencerminkan keluarga yang tidak adanya kehangatan, yang ada hanyalah keheningan/kebisuan, menyeramkan dan bahkan menakutkan. Antara anggota keluarga satu dengan yang lain saling diam, tidak terjalinnya komunikasi dengan baik. Pertanyaannya adalah; Apa sebenarnya yang terjadi pada keluarga semacam ini? Menurut penulis, bahwa komunikasi itu penting. Menciptakan keluarga yang penuh dengan kehangatan, salah satu kuncinya adalah menjalin komunikasi yang intens, baik antara suami dengan istri, menantu dengan mertua, anak dengan orang tua, dan sebaliknya.


Untuk saat ini, berkomunikasipun tidak harus saling tatap muka dan juga tidak memakan biaya mahal. Banyak sekali media yang dapat digunakan untuk itu. Seorang anak yang “kangen” dengan orang tuanya karana mungkin jarak yang cukup jauh, dapat berbicara melalui ponsel, YM, FB-an, twtter-an, BBM-an, skipy-an dan sebagainya, sehingga hubungan emosional sesama anggota keluarga tetap terjaga dengan baik. Namun, jika itu sudah diabaikan, mungkin saja karena kesibukan masing-masing, ayah sibuk dengan urusan kantornya, ibu sibuk dengan arisannya, anakpun akan sibuk dengan kegiatan sekolahnya. Maka ini artinya di dalam keluarga itu sudah tidak terjalin lagi hubungan emosional yang baik. Solusinya adalah harus ada salah satu yang dikorbankan. Misalnya sedikit mengurangi kesibukan / akifitas, menyediakan waktu khusus untuk keluarga, merencanakan liburan keluarga, dsb. Hal termudah yang mugkin bisa mulai untuk dilakukan yaitu saat berkumpul dengan semua anggota keluarga diwaktu jam makan malam, tidak salah rasanya jika sang ayah menanyakan PR anak, menyanjung masakan sang istri, atau hal-hal lain yang walaupun kecil namun memiliki arti yang sangat dalam.


bersambung...