Tampilkan postingan dengan label konseling. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label konseling. Tampilkan semua postingan

Training Motivasi Siswa SMK N 5 Sijunjung (Pelepasan Praktek KerjaLapangan)

img_0536 
LensaKawo.Com - Dalam rangka pemantapan skill seluruh peserta didik di SMK N 5 Sijunjung, setiap tahun melepas siswanya untuk melakukan praktek kerja lapangan (PKL), dan dalam rangka lebih memantapkan rasa percaya diri mereka saat di lapangan nanti, pihak sekolah membekali siswa2nya dengan training motivasi. Pada sabtu, 10 desember 2016 yang lalu, acara ini diikuti oleh 143 siswa yang akan melaksanakan PKL yang dimulai tanggal 15 desember 2016 besok.

Belajar 'Kendali Diri' Dari Pak Dokter

iman 
Lensakawo.Com - Saya teringat sebuah nasehat sederhana dari seorang dokter (senior) yang masih diperbantukan sebagai spesialis kejiwaan, usianya saat itu kira-kira 70 tahun. Mungkin karena pasien beliau sudah tidak ada (ada waktu luang) menjelang zuhur dia masuk ke dalam ruang kerja saya. Setelah basa-basi, dia bercerita tentang kesehariannya.

Usia Tua Tidak Menjamin Jiwa 'Dewasa'

jauhi-telunjuk_main 
LensaKawo.Com - Idealnya, semakin bertambah usia seseorang, maka semakin majulah caranya bersikap, bertutur dan bertindak dalam kehidupan. Semua itu berjalan seirama karena adanya proses pendidikan dalam kehidupan, baik itu bersifat formal ataupun informal. Namun pada kenyataannya banyak juga yang tidak linear. Sudahlah usia tua, sikap bak anak kecil pula. Apa yang salah?

Rasa Syukurlah Yang Mencukupkan

kellll 
LensaKawo.Com - Manusia memang sifatnya tidak pernah puas, jika sudah punya satu, dia minta dua, tiga dan seterusnya. Begitulah yang banyak terlihat hari ini, orientasi manusia banyak yang cenderung materialistis, segala sesuatu diukur dengan nominal angka. Bahkan banyak yang merasa gaji ratusan juta perbulan dirasa masih kurang. Apa sebenarnya yang salah?

Pituah Hari Ini: Move On - lah

goodbyeLensaKawo.Com. Setiap orang pasti punya masa lalunya sendiri-sendiri. Suka maupun duka, susah ataupun senang. Namun itulah masa lalu. Bagi sebagian orang tetap saja dia dikungkung oleh masa kemarennya, sehingga mereka seakan larut dan susah bangkit, bahkan mereka mengatakan saya tidak bisa. Atau mungkin ketika diberi masukan, mereka berkata; coba saja kamu diposisi saya. So, kapan move on?


Bismillah, pada tulisan kali ini saya mencoba berbagi, mana tau bisa diambil manfaat sebagai acuan untuk kembali bangkit dan menatap hari esok jauh lebih penting dari hari kemarin.


Pembaca yang budiman, ketahuilah bahwa tidak ada satupun orang di dunia ini yang tidak ada masalah, semua punya problemnya sendiri-sendiri. Besar atau kecil, sepele atau rumit. Dan itu tergantung bagaimana mereka menyikapi hal tersebut.


Sebelumnya yuk kita kenali sahabat termasuk tipe pribadi seperti apa?




  1. Ada orang yang larut dalam masalah

  2. Ada yang mencoba lari dari masalah

  3. Ada yang bisa menyikapi masalah


Jika sahabat adalah yang pertama, bisa dipastikan anda adalah pribadi yang susah untuk move on. Masa lalu selalu menyertai langkah anda yang menyebabkan anda merasa berat untuk bangkit dan ujung-ujungnya anda selalu menyesali diri, meratapi nasib dan membiarkan diri stagnan di tempat.


Lalu bagaimana jika anda orang yang kedua? Lari dari masalah.
(to be continue >>> )

Jurusan BKI Fakultas Dakwah IAIN "IB" Padang Melebarkan Sayap Untuk PLBK

14650036_1819144824995163_9021978261673840188_nLensakawo.Com. Mahasiswa yang terampil adalah mahasiswa yang mampu mengembangkan diri dengan latihan secara kutinyu, mengasah kreatifitas, sehingga ketika menamatkan bangku kuliah, lahirlah sarjana-sarjana yang benar2 siap akan tantangan kapan dan dimana saja mereka berada. Akan lebih bagus lagi mereka siap menciptakan lapangan kerja sendiri, bukan hanya siap 'pengepit' ijazah kesana kemari.


Begitulah halnya dengan jurusan Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) yang dulu bernama BPM (Bimbingan Penyuluhan Masyaarakat) dan BPI (Bimbingan Penyuluhan Islam) yang berada di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Imam Bonjol Padang. Untuk tahun ini (2016) ada sebanyak 100 orang lebih mahasiswa BKI diterjunkan untuk melaksanakan Praktek Lapangan BK diberbagai lokasi dihampir seluruh Sumatera Barat demi mengasah keterampilan profesionalisme mereka. Diantara lokasi praktek itu adalah; RSUD Kota Padang Panjang, RSUD Pariaman, RSUD M.Zein Painan, RSUD Hanafiah Batusangkar, RSI Yarsi Padang, RSI Yarsi Padang Panjang, RS Siti Rahmah Padang, RSI Yarsi Simpang Empat Pasbar, Lembaga Permasyakatan Padang, KUA se-Kota Padang, Pengadilan Agama, Panti Asuhan dan Berepa lembaga dan Instansi lainnya.


Berikut beberapa jepretan momen penandatangan MoU dari Jurusan BKI FDIK IAIN dengan Pihak Instansi/Lembaga Lokasi PLBK;




[caption id="attachment_1405" align="aligncenter" width="736"]14611007_1819144758328503_8709316474172812925_n di RSUD KOTA PADANG PANJANG[/caption]

[caption id="attachment_1404" align="aligncenter" width="736"]14590367_1819144874995158_6168813678618926094_n DI RSUD PARIAMAN[/caption]

[caption id="attachment_1403" align="aligncenter" width="736"]14590320_1816458448597134_8526537742347246682_n DI RSI YARSI PASAMAN BARAT[/caption]

[caption id="attachment_1402" align="aligncenter" width="736"]14572340_1819144784995167_6664382157261299324_n DI RSI YARSI PADANG PANJANG[/caption]

[caption id="attachment_1401" align="aligncenter" width="736"]14568139_1817799591796353_5732053388782008448_n DI RSUD M. ZEIN PAINAN[/caption]

[caption id="attachment_1400" align="aligncenter" width="736"]14495368_1816458358597143_4181590179016843335_n DI KUA AGAM[/caption]

[caption id="attachment_1399" align="aligncenter" width="736"]14485158_1817807091795603_7392821311503555123_n DI RSUD M. ZEIN PAINAN[/caption]

[caption id="attachment_1398" align="aligncenter" width="736"]14484973_1816458411930471_4402310335252011053_n DI RSI YARSI PASAMAN BARAT[/caption]

[caption id="attachment_1397" align="aligncenter" width="528"]14484882_1816458475263798_3404563768925263425_n DI KUA AGAM[/caption]

Temu Ramah Alumni BPM/BPI/BKI FDKI IAIN IB Padang, Meriah..!!!

dsc_0059LensaKawo.Com. Syukur alhamdulillah, acara sehari yang dimotori oleh kawan2 mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi berjalan lancar. Dalam acara yang sederhana namun meriah ini dibukan dengan penampilan sanggar seni mahasiswa FDIK yang luar biasa. Acara ini


dijadwalkan hanya beberapa berselang beberapa hari saja. Support langsung dari jurusan sekaligus sebagai fasilitator memepertemukan para alumni dengan tema "Syukuran Wisuda dan Temu Ramah Alumi Bimbingan dan Konseling Islam"


Kegiatan ini dihelat setelah sabtu (24/9/16) diwisudanya para sarjana2 baru yang siap menghadapi dunia kerja. Dalam acara ini dilangsungkan pula Pengukuhan Kepengurusan Alumni BKI/BPM/BPI, serta dibentuknya sebuah organisasi Ikatan Konselor Rohani Islam se-Sumatera Barat.


Berikut beberapa hasil jepretan kegiatan tersebut:




[caption id="attachment_1386" align="aligncenter" width="736"]dsc_0147 foto bersama mahasiswa dan panitia pelaksana[/caption]

[caption id="attachment_1385" align="aligncenter" width="736"]dsc_0133 mencoba menyumbangkan suara serak dalam sebuah alunan lagu[/caption]

[caption id="attachment_1384" align="aligncenter" width="736"]dsc_0128 makan lesehan pun jadi... yang penting heppi...[/caption]

[caption id="attachment_1383" align="aligncenter" width="736"]dsc_0118 senyum sumringah dari ibu2 dosen tercinta[/caption]

[caption id="attachment_1382" align="aligncenter" width="736"]dsc_0116 makan bersama (baju putih berdasi) dekan FDIK Bpk. Dr. Bukhari, M.Ag. yang gokil abisss...[/caption]

[caption id="attachment_1377" align="aligncenter" width="736"]dsc_0058 foto bersama pimpinan dan dosen FDIK[/caption]

[caption id="attachment_1378" align="aligncenter" width="736"]dsc_0059 jempol semua pertanda usai pemilu... jossss oke banget[/caption]

[caption id="attachment_1373" align="aligncenter" width="736"]dsc_0003 Pelanntikan Kepengurusan Ikatan Konseris Se-Sumbar[/caption]

[caption id="attachment_1374" align="aligncenter" width="736"]dsc_0018 Ucapan selamat dari Bpk.Dekan FDIK setelah pelantikan[/caption]

[caption id="attachment_1379" align="aligncenter" width="736"]dsc_0089 serius tapi santai... walau cuaca rada panas...[/caption]

[caption id="attachment_1380" align="aligncenter" width="736"]dsc_0094 personil sanggar senih FDIK yang barusan tampil memukau pemirsa[/caption]

[caption id="attachment_1381" align="aligncenter" width="736"]dsc_0114 yuk kita makan.....[/caption]

[caption id="attachment_1376" align="aligncenter" width="736"]dsc_0051 Serah terima secara simbolis wisudawan kepada ketua Alumni BKI FDIK[/caption]

[caption id="attachment_1375" align="aligncenter" width="736"]dsc_0045 Sambutan dari Ketua Iluni Bpk. Riswandi, S.Ag. (sekarang menjabat sebagai Anggota DPRD di Kepri)[/caption]

Mantap.. semoga memberi arti untuk semua, kapan dan dimana saja kita berada...

(Photografer: Mahasiswa BKI FDIK)

Saat Kebahagiaan Diukur Dengan Uang

bahagiaLensaKawo.Com. Sebuah petanyaan klasik; Dimanakah sebenarnya letak kebahgiaan itu? Dan sebenarnya apapun profesi yang dijalani oleh setiap orang, apakah dia seorang petani, nelayan, pns, wiraswasta, kuli, pengemis, dokter, bisnismen, hingga pejabat pemerintahan, ternyata yang dicari cuma satu, yaitu BAHAGIA. lalu bagaimana cara mereka mendapatkannya?


Masing-masing orang punya tolak ukur yang berbeda dalam menilai sebuah kebahagiaan. Ada yang menganggap kebahgiaan itu saat memiliki anak, sehingga berbagai cara mereka tempuh agar bisa mempunyai anak. Mungkin karena mereka sudah bertahun2 tidak/belum punya anak. Ada juga yang menganggap kebahagiaan itu saat punya rumah mewah, sehingga mereka mati2an berusaha agar bisa punya rumah yang diimpikan. Lalu ada pula yang menganngap bahwa bahagia itu saat memiliki nama besar, dikenal oleh banyak orang sehingga ketenaran dijadikan sebagai indikasi bahagia. Dan tak sedikit orang yang menganggap bahwa bahagia itu ketika mereka punya uang banyak, alias kaya raya. Sehingga tak ada waktu bagi mereka selain hanya kerja untuk mencari dan menumpuk harta kekayaan.


So, apakah itu kebahagiaan?


Jawabannya bisa jadi IYA. Tetapi...


itu adalah kebahagiaan yang bersifat semu dan sementara.


Manusia bersifat tidak pernah puas, kecuali bagi mereka yang mempunya sifat qonaah (merasa cukup).


Barangkali sahabat bisa renungkan beberapa pertanyaan sederhana LK berikut ini:




  • Ketika seorang ayah bermaksud membahagiakan anak, lalu bekerja sepanjang hari dan tidak lagi ada waktu untuk berkumpul dengan anak, apakah itu bahagia?

  • Ketika seorang ibu menjadi wanita karier, lalu urusan rumah tangga diserahkan kepada pembantu dan anak besar bersamanya, apakah itu bahgia?

  • Ketika anak mulai mengurung diri di kaamar, dan hanya keluar saat butuh sesuatu, atau hanyaa minta uang jajan pada saat berangkat sekolah, apakah itu bahagia?


So, jawabannya ada pada diri sahabat sendiri2.

Yang jelas konsep bahagia itu memang berbeda untuk masing2 orang. Dan sebanarnyaa BAHAGIA itu diciptakan, bukan dicari. banyak pituah2 sederhana mengatakan "Sesungguhnya Kebahagiaan Itu Ada Pada Dirimu Sendiri".


Seorang anak akan merasa bahagiaan saat berada, bercengkerama, dan dekat dengan kedua orang tuanya. Seorang istri bisa berbagi suasana dengan suami dan anak2nya. Begitu juga suami terhadap keluarganya.


Asian family

So, sebenarnya UANG itu dalam kendali kita, bukan kita yang dikendalikan uang. Jangan sampai ada sesal di belakang hari hanya gara2 terlalu sibuk dengan urusan duniawi. Sadarilah bahwa ada keluarga yang butuh waktu untuk bersama.


Next Artikel >>> Pesan Uang Kepada Saya

Telunjuk Lurus, Kelingking Berkait

jauhi-telunjuk_mainLensaKawo.Com. (Tunjuak Luruih, Kalingkiang Bakaik) ini adalah filsafat dari ranah minang, Sumatera Barat. Filosofi ini mempunyai makna yang sangat dalam. namun banyak orang yang tidak 'ngeh' terhadapnya. Lingkup cakupannya mulai dari hal terkecil hingga terbesar. Apa sebenarnya makna tersirat ketika menunjuk, apalagi menyalahkan orang lain?


Mari kira sigi maksud yang terkandung dalam filosofi ini;


ilustrasiCoba deh perhatikan lagi gambar yang sudah LK coret2 di atas. hanya angka 1 yang menunjuk ke depan, angka 2 ke bawah (kemana2), lalu 3, 4, dan 5 mengarah ke orang yang menunjuk.


Maknanya adalah; sering seseorang menyalahkan orang lain, menunjuk orang lain, sesungguhnya dia tidak sadar bahwa dialah sebenarnya yang 'salah'.


Dalam beberapa status di fb, LK menulis "Indonesia Tidak Butuh Orang2 Hebat, Indonesia Hanya Butuh Orang2 Yang Mau Disalahkan".


Ini sebnarnya adalah ungkapan pesimis saja, bahwa orang Indonesia memang suka menyalahkan, lalu tidak ada solusi sesudah itu.


Menyalahkan inilah, itulah, tanpa membenahi dirinya sendiri yang menjadi pangkal bala dari kesalahan itu.


Salah seorang sahabat nabi pernah berkata; "Hasibu anfusaku qobla antuhasabu" (Hitung2lah dirimu sebelum nanti kamu akan dihitung).


Artinya, Tuhan sudah berikan dua potensi terbesar dalah diri setiap manusia, yaitu akal dan hati, untuk memikirkan dan merasakan. Mentelaah dan meyakini. Semua yang ada di dunia ini, terutama yang berada sekitar kita.


Orang minang mengatakan; "Dikunyah dulu baru dilulua" (Dikunya dulu baru ditelan), artinya lagi jika itu obat, maka makanlah, tapi jika itu racun, maka muntahkan saja.


So, menunjuk dengan tanpa alasan bukanlah sikap yang bijak. Maka sebelum menunjuk orang lain, ada baiknya menunjuk pada diri sendiri terlebih dahulu.


Semoga bermanfaat.

Ternyata Obat (Medis) Hanya Membantu Kesembuhan 20% Saja. Selebihnya..???

obatLensaKawo.Com. Semangat pagi sahabat LK, kali ini kita ngomongin soal sehat. Saya teringat pesan dari dr. Mawardi (Wakil Walikota Padang Panjang), waktu itu beliau memberikan arahan pada apel pagi. Poin yang sangat saya ingat dari yang beliau sampaikan adalah bahwa ternyata obat2an secara medis hanya membantu kesembuhan 20% saja. Waw. Lalu selebihnya apa dong?


Saya percaya kepada beliau dengan ilmu medis (kedokteran) yang dia miliki dari profesinya sebagai seorang dokter. Dalam ceramah singkat yang beliau sampaikan, saya kutip berikut ini;


Kesembuhan itu dibantu oleh 3 faktor;




  1. Obat2an (pil-kah namanya, syrup, infus, suntik, dll) persentasenya ternyata hanya 20% saja.

  2. Hebatnya lagi 30% adalah dari orang2 disekitar (keluarga, tetangga, teman, dll) yang memberikan semangat positif, do'a yang baik, serta motivasi untuk sembuh. serta...

  3. Persentase paling besar adalah dari diri sendiri; yaitu 50%. Yang di dalamnya ada semangat, kesabaran dalam menghadapi penyakit, lalu keikhlasan dalam menerima penyakit (tidak menyalahkan ini dan itu/ gara2 sianu, dll), dan yang tak kalah penting adalah keyakinan untuk sembuh; bahwa sesungguhnya dokter, perawa, tim medis itu hanyalah perantara, dan yang menyehatkan adalah Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa). Kitalah yang berusaha untuk memperoleh kesembuhan.


Setiap kali kita menganggap diri kita sakit, lalu pesan itu terulang beberapa kali, maka tentu sakitlah yang akan kita dapatkan, sebab pada prinsipnya pesan itu adalah do'a, ketika kita berdoa untuk kebaikan, cepat atau lambat kebaikan pulalah yang akan kita tuai, begitu sebaliknya.


Ada yang bilang; Sehat itu MAHAL, saya berani bilang SAKIT lebih MAHAL; karena banyak biaya yang harus dikeluarkan.


So, tetap jaga kesehatan. Karena ketika sehatlah setiap rangkaian kegiatan yang kita lakukan bisa bernilai ibadah (niatkan jaadi ibadah), besar/kecil kebaikan yang kita lakukan, niatkan hanya semata2 ikhlas mengharap ridho dari Allah SWT.


terimakasih Pak dr. Mawardi atas ilmunya, semoga jadi amal jariyah. Amin...


Link Artikel dari blog ini bisa sahabat bagikan kepada yang lain jika dirasa bermanfaat.


Untuk saran, masukan, kritikan, tambahan bisa disikan langsung pada kolom komentar. Atau via email; kawokamil@yahoo.com


Semoga bermanfaat

Agar Hidup Lapang, Berbagilah...!!!

kellllLensaKawo.Com. Setiap individu punya masalahnya sendiri-sendiri, dan itu dengan kadar yang juga tidak sama. Ada yang sanggup menghadapi dan menjalani, namun tidak sedikit yang merasa bahwa beban yang mereka rasakan adalah yang terberat. Bahkan ada yang mengambil jalan pintas sebagai solusi (bunuh diri) padahal itu tidaklah jalan penyelesaian, malah menambah masalah baru.


Di dalam kajian psikologi, masalah yang dialami orang seseorang bisa diibaratkan seperti gunung es. Yang muncul (tampak) hanyalah permukaan (sedikit/kecil) saja, namun di dasarnya mungkin di luar dugaan kita. Contoh sederhana; ketika kita bertanya kepada teman; ''apa yang kamu pikirkan (masalah)", dan kebanyakan dari mereka menjawab; "Tidak ada".


Artinya, apa yang dipikirkan (masalah) tentulah lebih banyak kita yang punya 'diri' yang lebih mengetahui.


So, menumpuk masalah ibarat meniup balon, setiap ada masalah, kita tiup sekali, dst, sehingga lama kelamaan akan menjadi besar. Akibatnya, bisa2 balon akan pecah. Apakah kita siap mengalami hal serupa?


Maka dari itu, bukan hanya THR yang harus dibagi, tetapi 'masalah' pun perlu dibagi (curhatlah), dengan catatan:




  1. Berbagilah dengan orang yang kamu percayai (misalnya; ibu, ayah, kakak, adik, sahabat, suami, istri, dll), agar hal-hal yang bersifat rahasia tidak menjadi aib (diketahui) bagi orang lain.

  2. Berbagilah yang pantas dibagi, artinya ada batasan2 tertentu yang harus diceritakan kepada orang lain. Hal2 yang menyangkut sangat privasi tentulah menjadi rahasia sendiri.

  3. Pilihlah waktu dan kondisi yang tepat untuk berbagi cerita yang membebani pikiran.


Ibaratnya, kita berisaha membocorkan lahar panas sedikit demi sedikit agar tidak terjadi ledakan yang berakibat fatal pada diri sendiri. Seumpama melepas angin balon sedikit demi sedikit hingga dibatas wajar sebesar apa ukuran balon yang kita inginkan.


Semoga bermanfaat.


Insya Allah artikel selanjutnya LK akan mengulas sedikit tentang kriteria kesiapan seseorang dalam menghadapi masalah.


Jika tulisan ini dirasa bermanfaat, silahkan share kepada teman2 yang lain. Semoga menjadi amal baik bagi kita. amin...

Mengenal Istri-Istri Rasullah SAW

Istri-istri-Nabi-Muhammad-Bagian-12


LensaKawo.Com. Banyak yang menyangka bahwa Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang mengalaami kelainan seksual sehingga memilik banyak istri. Pernyataan ini datang dari orang2 yang berusaha memojokkan beliau, karena mereka tidak tahu alasan apa dan kenapa Rasulullah melakukan itu? Dan ternyata, semua itu dilakukan karena berbagai pertimbangan.


Rasulullah SAW dari usianya, status, kondisi, dan alasan Rasulullah SAW menikahinya.




  1. Nama : Khadijah ra
    Status : 2 kali janda
    Usia Dinikahi : 40 thn
    Usia Rasulullah : 25 thn
    Kondisinya : Pengusaha, keturunan bangsawan, punya 4 anak dari pernikahan sebelumnya, memiliki 6 anak dari Rasulullah ...
    Alasan : Petunjuk Allah, karena dia adalah wanita pertama yang memeluk islam, dan mendukung dakwah Nabi.

  2. Nama : Aisyah ra
    Status : gadis
    Usia dinikahi : 11 tahun (tetapi tinggal serumah dengan Nabi setelah usia 19 tahun)
    Usia Rasulullah : 52 tahun
    Kondisinya : Cantik, cerdas, putri
    Abu Bakar Ash-Shiddiq ra.
    Alasannya : Petunjuk Allah lewat mimpinya 3 malam berturut-turut bhw Rasulullah akan mengajarkan tentang kewanitaan kepada Aisyah, agar disampaikan kepada umatnya kelak. Aisyah ra banyak meriwayatkan hadits dari Rasulullah yang disampaikan pada umat.

  3. Nama : Saudah binti Zum’ah ra
    Status : janda
    Usia dinikahi : 70 thn
    Usia Rasulullah : 52 thn
    Kondisi : Wanita kulit hitam, janda dari sahabat nabi yang menjadi perisai Nabi saat perang. Memiliki 12 anak dari pernikahan dengan suami pertama.
    Alasannya : Menjaga keimanan Saudah ra dari teror & gangguan kaum musyrikin.

  4. Nama : Zainab Binti jahsyi ra
    Status : Janda
    Usia dinikahi : 45 thn
    Usia Rasulullah : 56 thn
    Kondisi : Mantan isteri Zaid bin Haritsah ra.
    Alasan : Perintah Allah bahwa pernikahan harus sekufu, Zainab adalah mantan istri anak angkatnya Rasulullah. Sekaligus mencontohkan bahwa anak angkat tidak bisa dijadikan anak kandung secara nasab (kebiasaan masyarakat saat itu). Maka istrinya tetap bukan mahram untuk ayah angkatnya. Jadi boleh dinikahi.

  5. Nama : Ummu Salamah ra
    Status : Janda
    Usia dinikahi : 62 thn
    Usia Rasulullah : 56 thn
    Kondisi : Putri bibi Nabi, seorang janda yang pandai berpidato dan mengajar.
    Alasan : Perintah Allah untuk membantu dakwah Rasulullah.

  6. Nama : Ummu Habibah ra
    Status : Janda
    Usia dinikahi : 47 thn
    Usia Rasulullah : 57 tahun
    Kondisi : Mantan istri Ubaidillah bin Jahsyi, cerai karena suaminya pindah agama jadi nashrani ...
    Alasan : Untuk Menjaga Ummu Habibah dari pemurtadan.

  7. Nama : Juwairiyyah bin Al-harits ra
    Status : Janda
    Usia dinikahi : 65 thn
    Usia Rasulullah : 57 tahun
    Kondisi : Tawanan perang yang dinikahi oleh Rasulullah, tidak memiliki sanak saudara, dan memiliki 17 anak dari pernikahan yang pertama.
    Alasan : Petunjuk Allah, memerdekakan budak, pembebasan dari tawanan perang dan menjaga ketauhidan.

  8. Nama : Shafiyah binti Hayyi ra
    Status : 2 kali janda
    Usia dinikahi : 53 thn
    Usia Rasulullah : 58 tahun
    Kondisi : Wanita muslimah dari kalangan yahudi bani nadhir, memiliki 10 anak dari pernikahan sebelumnya.
    Alasan : Rasulullah menjaga keimanan shafiyyah dari boikot & teror orang yahudi.

  9. Nama : Maimunah Binti al-harits ra
    Status : Janda
    Usia dinikahi : 63 thn
    Usia Rasulullah : 58 tahun
    Kondisi : Mantan istri Abu Ruham bin Abdul Uzza
    Alasan : Istri Rasulullah dari kalangan yahudi bani kinanah. Menikah dengan Rasulullah adalah untuk menjaga dan mengembangkan dakwah di kalangan bani nadhir ...

  10. Nama : Zainab binti Khuzaimah ra
    Status : Janda
    Usia dinikahi : 50 thn
    Usia Rasulullah : 58 tahun
    Kondisi : Seorang janda yang banyak memelihara anak yatim dan orang yang lemah di rumahnya. Mendapat gelar ibu para masakin.
    Alasan : Petunjuk Allah untuk bersama-sama menyantuni anak yatim dan orang lemah.

  11. Nama : Mariyah Al-Qibtiyah ra
    Status : Gadis
    Usia dinikahi : 25 thn
    Usia Rasulullah : 59 tahun
    Kondisi : Budak hadiah dari raja Muqauqis dari Mesir.
    Alasan : Menikahi untuk memerdekakannya dari perbudakan dan menjaga keimanan Mariyah ra.

  12. Nama : Hafsah binti Umar ra
    Status : Janda
    Usia dinikahi : 35 thn
    Usia Rasulullah : 61 tahun
    Kondisi : Putri sabahat Umar bin Khattab. Janda dari Khunais bin Huzafah yang meninggal karena perang uhud.
    Alasan : Petunjuk Allah swt
    Hikmah : Hafsah adalah wanita pertama yang hafal al Qur’an. Dinikahi oleh Rasulullah saw agar bisa menjaga keotentikan Al Qur'an dan mengajarkan pada muslimah.


Demikianlah sahabat khususnya bagi para istri jika ingin menjawab suami tentang keinginan poligami. Semoga bermanfaat.


(Dikutip dari berbagai Sumber)

4 Keuntungan Bagi Perokok Berat

(pict. kompas.com)
LensaKawo.Com. Saya teringat cerita dengan salah seorang tokoh agama dan adat pada waktu saya KKN (Kuliah Kerja Nyata) tahun 2006 yang lalu, bertempat di Jorong Ronah Nagari Maek Kec.Bukik Barisan Kab.50 Kota - Sumbar, beliau adalah Buya Jayusman, akrab disapa Buya Yayuk. Dia bercerita seputar keuntungan yang didapat bagi para perokok berat. Sambil memplintir tembakau ke dalam rokok daun (nipah)nya, beliau memulai ceritanya.

Mendidik Anak Secara Psikologi Islami

Asian family

LensaKawo.Com. Setiap orang menginginkan anak2nya tumbuh dan kembang menjadi pribadi yang santun, humanis, penuh rasa percaya diri, mandiri, dan semua kebaikan positif lainnya. Namun tidak sedikit orang tua yang membesarkan anak2nya dengan cara yang salah, sehingga lahirkan generasi2 yang jauh dari harapan. Bahkan terkadang orang tua terlalu sibuk dengan tugas2nya sehingga tidak ada waktu luang untuk anak. Maka anakpun akan tumbuh dan besar dengan cara mereka sendiri. So, berikut LK bagikan tips2 ampuh membesarkan anak dengan cara yang lebih agamis.


Tips ini LK sadur dari kiriman salah seorang teman melalui akun jejaring sosialnya, semoga bermanfaat dan menjadi amal shalah buat yang mau berbagi.


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Anak adalah amanah dari Allah SWT, maka peliharalah diaa dengan sebaik2nya. Semoga kelak menjadi penolong di yaumil akhir. Amin...

Kenali Tipe Keluargamu (Part.4)

kellllLensaKawo.Com. Dari keempat tipe keluarga sebelumnya, bagaimana kira2 menurut sobat pembaca? pernah mengalami hal serupa? atau mungkin ada teman, sahabat, tetangga sendiri yang sedang dirundung masalah tersebut? Berikut LK sajikan tipe keluarga terakhir, tentunya yang lebih baik dari yang sebelumnya.


Kelima, Tipe Keluarga Masjid. Apa yang terlintas pada pikiran pembaca jika dikatakan kalimat “shalat berjamaah di Masjid”. Yap, ada imam dan ada makmum. Lalu bagaimana? Dan apa yang terjadi di Masjid/Mushalla? Cobalah perhatikan, mulai dari individu itu sendiri berangkat dari rumah, sudah dalam keadaan bersih dan niat yang tulus untuk melaksanakan ibadah kepada Sang Khalik. Saat akan masuk ke dalam masjid, kaki kananlah yang didahulukan karena melambangkan sebuah kebaikan dengan yang kanan. Sebelum duduk, disunnahkan pula oeh agama untuk shalat sunat tahiyyatul masjid dua rakaat sebagai sebuah penghormatan terhadap rumah ibadah. Dilanjutkan lagi dengan mendengarkan suara azan dan menjawabnya dengan lembut. Yang ini melambangkan, saat seseorang sedang berbicara, memanggil, atau yang lain, maka dengar dan sahutilah seruan itu. Begitu halnya saat suami berbicara, maka sang istri berkewajiban mendengarkan dan menyahuti, atau sebaliknya. Atau salah satu dari anggota keluarga yang perlu didengarkan pembicaraannya, sekalipun itu adalah sang anak yang mungkin ada sesuatu hal yang akan dia sampaikan kepada anggota keluarga yang lain.


Alangkah indahnya shalat berjamaah, semua jamaah mesti ikut perbuatan imam, saat imam ruku’ dan sujud, maka jamaah juga ikut ruku’ dan sujud. Ketika imam khilaf / salah dalam shalatnya, maka makmum mempunyai kewajiban untuk menegur dan membetulkan kesalahan imam. Makna yang terkandung di sini adalah sebuah kepemimpinan, baik di keluarga, masyarakat, lebih-lebih kepemimpinan bangsa dan negara. Di dalamnya ada keharmonisan, seiring dan seirama, searah dan setujuan. Artinya lagi, jika seorang pemimpin keluarga berjalan pada jalur dan kaidah yang benar, maka anggota keluarga yang lain berkewajiban untuk mengikutinya. Namun, jika sudah tidak lagi berjalan sebagaimana mestinya, maka anggota keluarga yang lain mestilah mengingatkan, dengan catatan harus memakai cara yang terbaik.


Asian family

Lanjut, saat shalat telah selesai dilaksanakan. Hubungan silaturrahim akan semakin intens saat seluruh jamaah saling berjabatan tangan untuk saling bersalaman dan bermaaf-maafan. Masya Allah, luar biasa makna psikologis dari kehidupan yang ada di masjid, terutama saat pelaksanaan shalat berjamaah. Selain itu, di masjid juga terjadi proses pembelajaran, diskusi dan musyawarah, serta kegiatan-kegiatan lain.


Ini artinya, bahwa di dalam keluarga yang termasuk kepada tipe masjid, melambangkan adanya sebuah kehangatan, keharmonisan, demokratis, adanya proses pendidikan dan musyawarah, barangkali inilah keluarga bahagia yang banyak diimpikan oleh setiap individu. Penulis yakin bahwa masih banyak makna yang sangat luar biasa hebatnya mengenai hikmah shalat berjamaah ini dan fungsi masjid.


kellLalu, pembaca????? Semua terpulang kepada individu dan keluarga masing-masing.