Training Motivasi Siswa SMK N 5 Sijunjung (Pelepasan Praktek KerjaLapangan)
Belajar 'Kendali Diri' Dari Pak Dokter
Usia Tua Tidak Menjamin Jiwa 'Dewasa'
Rasa Syukurlah Yang Mencukupkan
Ngompol: Mereka Mengundurkan Diri Karena MALU. Indonesia Apa Kabar?
LensaKawo.Com. Ini curtakkan pertama saya seputar dunia politik. Sebetulnya saya alergi ketika mendengar kata politik, karena bagi saya yang terbayang duluan adalah bagaimana cara jitu mendusstai banyak orang. Status kawan bisa jadi lawan, saudara sendiripun bisa jadi musuh. Imej itu susah hilang dari kepala saya, apalagi melihat dunia politik hari ini, yang bodoh-bodoh tanggung akan digulung habis-habisan. Ternyata salah satu kuncinya adalah rasa MALU. Beriku beberapa negara yang masih punya rasa malu, sehingga mereka siap MUNDUR jika tidak tepat janji.
Saat Seorang Pemuda Mencari TUHAN
LensaKawo.Com. Makin hari makin banyak keimanan manusia yang berganti, bahkan banyak yang pindah agama. Penyebabnya beragam. Lalu bagaimana memantapkan iman. Banyak yang mencoba merasionalkan, mencari jawaban tentang keberadaan Tuhan yang sesungguhnya. Seperti yang dialami oleh seorang pemuda ini. Bagaimana ceritanya?
Dia adalah pemuda yang baru saja menamatkan bangku sekolahnya (SMA), tanpa sepengetahuan orangtuanya, dia ternyata ikut mengisi formulir masuk salah satu perguruan tinggi bonafit di Amerika Serikat. Jurusan yang dia pilih adalah "Theology" atau jurusan aqidah/keimanan.
Setelah selang beberapa minggu, keluarlah pengumuman yang menyatakan bahwa dirinya termasuk salah satu yang diterima di universitas tersebut. Dengan besar hati dia menceritakan semua itu kepada ibunya bahwa dia diterima kuliah di luar negeri. Singkat cerita orang tua mengizinkan.
Empat tahun berlalu, si pemuda dari Indonesia ini berhasil menamatkan kuliahnya dan kembali ke tanah air. Namun, ternyata ada 3 pertanyaan yang dia bawa sebelum berangkat 4 tahun silam yang belum juga mendapatkan jawaban, bahkan setiap dosen bahkan guru besar yang mengajarpun ditanyai, dan mereka tidak mampu menjawab.
Hal itu diceritakan kepada sang ibu;
3 Pertanyaan itu adalah:
- Apakah benar bahwa TAKDIR Allah itu ada dan berlaku..?
- Apakah benar bahwa Allah itu ada? kok saya tidak pernah lihat ya?
- Apakah benar bahwa Iblis dan Syetan itu nanti akan disiksa di neraka? kan mereka sama2 dari api, mana mempan?
Begitu kira2 penrtanyaan yang melatarbelakangi si pemuda ini memilih kuliah ke USA, karena menurut dia jika kuliah di Indonesia, para dosennya nanti tidak akan bisa menjawab pertanyaannya itu.
Setelah si ibu mendengarkan cerita dari sang anak, si ibu hanya berkata; "nanti ibu carikan jawabannya".
Keesokan harinya, sang ibu mendatangkan seorang ustadz ke rumah mereka untuk membantu si pemuda menemukan jawaban dari pertanyaannya tsb.
Si ibu berkata; ''Nak, itu ada ustadz mau bertemu denganmu, temuilah"
Tanpa ragu si anak langsung ke ruang tamu menemui ustadz...
Setelah kenalan, pemuda ini langsung mengemukakan 3 petanyaan tadi;
- Apakah benar bahwa TAKDIR Allah itu ada dan berlaku..?
- Apakah benar bahwa Allah itu ada? kok saya tidak pernah lihat ya?
- Apakah benar bahwa Iblis dan Syetan itu nanti akan disiksa di neraka? kan mereka sama2 dari api, mana mempan?
tanpa kata2 sang ustadz langsung MENAMPAR si pemuda yang sudah berstatus sebagai Sarjana. dan dia terkejut luar biasa, tanpa dia sadari tangan pak ustadz sudah melayang keras di pipinya. Dengan heran dia bertanya; "kenapa ustadz menampar saya?"
ustadz menjawab; "Itulah jawaban dari 3 pertanyaanmu tadi"
si pemuda makin bingung, masak jawabannya ditampar?
ustadz..!!! Kalau memang itu jawabannya, tolong ber penjelasan pada saya..!
Ustadz menjelaskan:
- Nak, tadi malam kamu terfikir tidak bahwa kita akan bertemu hari ini? tadi pagi terlintas tida di kepalamu bahwa saat ini kamu akan kena tampar? si pemu menjawab tidak. lalu ustadz melanjutkan; jika sekiranya kamu tau, pasti kamu akan menghindar dari tamparan tadi, atau setidaknya menagkis tamparan dari ustadz tadi. Nah, itulah takdir Allah, kita tidak tau apa yang akan terjadi nanti, rencana memang milik kita, tetapi keutusan ada di tangan Allah.
- Pipimu sakit tidak?, ya sakitlah. Kok saya tidak merasakan? saya juga tidak nampak? ya..iyalah.. kan yang kena tampar bukan ustadz? Nah, rasa sakit bisa dirasakan tetapi tidak bisa dilihat. Dia ada tetapi tidak kasat mata. Begitulah keberadaan Allah yang Maha Ghaib. Mungkin untuk saat ini kita belum bisa melihat-Nya, tapi dengan amal baik, insya Allah nanti kita akan melihatnya dengan jelas dan nyata. Walau demikian, keberadaan Allah bisa kita rasakan.
- Pipi dan tangan ustadz terbuat dari bahan yang sama; ada kulit, daging, darah, tulang dan urat2nya. Tapi kenapa yang merasa sakit hanya pipi saja? begitulah jawaban dari pertanyaanmu yang ke-3.
Sobat, kadang sering kita merasionalkan yang sesungguhnya bukan makanan akal, tetapi makanan hati. Seperti tulisan LK sebelumnya, Klik saja Di Sini.
Semoga bermanfaat.
Hidup Tanpa Riba Itu Keren...!!! Ini Tips-nya
LensaKawo.Com. Semoga Allah senantiasa memberkahi setiap yang kita lakukan, serta setiap yang kita hasilkan. Keterpaksaan kadang membuat kita mengambil jalan pintas untuk menyelesaikannya, terutama kondisi ekonomi. LK sendiri merasakan itu. Harapan kita tentunya akan lebih labik hiduo tanpa dibebani oleh riba dan hutang. Mari belajar bersama untuk mengatasinya, moga2 kita bisa move on dari itu semua.
Tulisan ini LK peroleh dari laman fb salah seorang teman (Saptuari Sugiharto) yang mencoba berbagi tips agar hidup lebih lapang tanpa riba dan hutang. Yuk kita simak saja. Berikut isi postingan tersebut;
Ada 3 cara dalam rangka melunasi utang, saya jelaskan satu-satu dibawah ya..
Ingat KUNCI UTAMANYA adalah: MENUTUP SEMUA PINTU UTANG! (Di dalamnya ada RIBA) Berjanji sungguh-sungguh tidak akan membuka akad riba lagi, dan menyelesaikan dengan terhormat pintu utang dan riba yang sudah terlanjur terjadi.
Ada 3 pilihan cara:
- AMPUTASI
adalah proses melunasi utang potong langsung dari sumber sakitnya, dengan menjual semua aset yang masih ada sangkutan utang. Gak ngitung untung rugi, pokoknya pengen segera hijrah hidup tanpa utang, dan hidup dalam keberkahan.
Contoh kasus:
- Punya rumah KPR belum lunas, ya rumahnya dijual saja. Beres segera! Ngontrak dulu gakpapa, sambil nabung besok beli cash!
- Punya mobil pinjeman dari leasing, ya udah mobil dijual, uangnya buat melunasi sisa cicilan. Sabar lagi, besok beli cash walaupun bekas..
- Punya aset yang mau dilelang, ya sudah ikhlaskan hati lepaskan tanpa beban. Toh harta lelangan itu gak dibawa mati.. - RAWAT INAP
Adalah proses menyelesaikan utang dengan perhatian khusus dan sungguh-sungguh diselesaikan walau tanpa menjual aset. Visi hidup bebas dari utang ditancepin di rumah, menunda semua kesenangan, naikkan pendapatan, dan fokus melunasi utang.
Contoh kasus:
- Punya rumah yang sudah cocok dengan lingkungannya, tapi masih KPR 10 tahun lagi. Kemampuan bayar masih ada, yang dilakukan tidak menjual rumah itu, tapi bersungguh-sungguh berjuang lunas lebih cepat. Tiap dapat uang langsung buat bayar pokok utang, akhirnya dalam 3 tahun utangnya lunas.
- Punya mobil yang sehari-hari untuk angkut-angkut dagangan di usahanya, masih 2 tahun cicilan. Berjuang keras akhirnya utangnya selesai dalam 6 bulan, dan mobil masih bisa dipakai. - RAWAT JALAN
Adalah merawat utang dengan penuh kasih sayang, hehe.. menjual aset sayang, tapi dari segi kemampuan penghasilan utangnya akan lunas dalam itungan sesuai jadwal cicilan.
Contoh kasus:
- Punya motor yang sangat membantu pekerjaannya, cicilan masih 1,5 tahun. Mau dijual sayang, kemampuan bayar masih ada, naah dari itung-itungan penghasilan dari gaji, maka akan lunas tepat waktu.
- Punya utang mesin produksi, kalau dijual maka job harian bakal berantakan, maka mesin tidak dijual, pemasukan terus ditingkatkan dari mesin itu agar bisa bayar cicilan tiap bulan sampai lunas nantinya.
Apa pilihanmu? Apapun itu hanya sobat yang bisa memutuskan..
Tapi ingatlah sebuah pelajaran, ketika Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa sallam selalu berdoa ini tiap hari:
ALLAHUMA INNI AUDZUBIKA MINAL MA'TSAM WAL MAGHROM
(Ya Allah aku berlindung dari dosa dan jeratan utang)
Sampai para sahabat bertanya kenapa Nabi sering berdoa minta berlindung dari utang?
Jawab Nabi:
"Sebab orang yang berutang, kalau bicara dia akan berbohong, kalau berjanji dia akan ingkar.."
Selamat memilih! Semoga jadi panduan untuk menentukan langkahmu berikutnya..
Jurusan BKI Fakultas Dakwah IAIN "IB" Padang Melebarkan Sayap Untuk PLBK
Lensakawo.Com. Mahasiswa yang terampil adalah mahasiswa yang mampu mengembangkan diri dengan latihan secara kutinyu, mengasah kreatifitas, sehingga ketika menamatkan bangku kuliah, lahirlah sarjana-sarjana yang benar2 siap akan tantangan kapan dan dimana saja mereka berada. Akan lebih bagus lagi mereka siap menciptakan lapangan kerja sendiri, bukan hanya siap 'pengepit' ijazah kesana kemari.
Begitulah halnya dengan jurusan Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) yang dulu bernama BPM (Bimbingan Penyuluhan Masyaarakat) dan BPI (Bimbingan Penyuluhan Islam) yang berada di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Imam Bonjol Padang. Untuk tahun ini (2016) ada sebanyak 100 orang lebih mahasiswa BKI diterjunkan untuk melaksanakan Praktek Lapangan BK diberbagai lokasi dihampir seluruh Sumatera Barat demi mengasah keterampilan profesionalisme mereka. Diantara lokasi praktek itu adalah; RSUD Kota Padang Panjang, RSUD Pariaman, RSUD M.Zein Painan, RSUD Hanafiah Batusangkar, RSI Yarsi Padang, RSI Yarsi Padang Panjang, RS Siti Rahmah Padang, RSI Yarsi Simpang Empat Pasbar, Lembaga Permasyakatan Padang, KUA se-Kota Padang, Pengadilan Agama, Panti Asuhan dan Berepa lembaga dan Instansi lainnya.
Berikut beberapa jepretan momen penandatangan MoU dari Jurusan BKI FDIK IAIN dengan Pihak Instansi/Lembaga Lokasi PLBK;
[caption id="attachment_1405" align="aligncenter" width="736"] di RSUD KOTA PADANG PANJANG[/caption]
[caption id="attachment_1404" align="aligncenter" width="736"] DI RSUD PARIAMAN[/caption]
[caption id="attachment_1403" align="aligncenter" width="736"] DI RSI YARSI PASAMAN BARAT[/caption]
[caption id="attachment_1402" align="aligncenter" width="736"] DI RSI YARSI PADANG PANJANG[/caption]
[caption id="attachment_1401" align="aligncenter" width="736"] DI RSUD M. ZEIN PAINAN[/caption]
[caption id="attachment_1400" align="aligncenter" width="736"] DI KUA AGAM[/caption]
[caption id="attachment_1399" align="aligncenter" width="736"] DI RSUD M. ZEIN PAINAN[/caption]
[caption id="attachment_1398" align="aligncenter" width="736"] DI RSI YARSI PASAMAN BARAT[/caption]
[caption id="attachment_1397" align="aligncenter" width="528"] DI KUA AGAM[/caption]
Belajar Keseimbangan Dari Guru Ngaji
LensaKawo.Com. Salah satu kebiasaan yang saya lakukan setiap pulang kampung setelah magrib adalah berkungjung ke rumah Pak Haji Arman, tempat saya belajar nagji dulu. Hal semacam ini sudah saya jalani sejak mulai meninggalkan kampung halaman untuk menuntut ilmu di negeri orang. Tepatnya lagi di usia Madrasah Aliyah. Pulang hanya sekali dalam 2 atau 3 bulan saja.
Jika ditilik tahunnya mulai dari 2001 (kira2 usia saya waktu itu 16 tahun). Hingga saat ini diusia saya yang sudah 32 tahun.
Saya masih sangat ingat pesan dari pak Haji ketika sebelum berangkat sekolah keluar, dia menyuruh saya untuk membaca alqur'an dari berbagai arah; pertama alqur'an dibaca dari arah normal, setelah beberapa ayat, alqur'annya di geser 90 derajat, samping kiri dan samping kanan, lalu dari arah terbalik. Alhamdulillah saya bisa dengan lancar membacanya, walau masih rada pelan, kata guru agar dibiasakan saja. Ternyata tujuan beliau tidak lain adalah, nanti kalau saya di rantau orang bisa mengajarkan hal yang sama kepada generasi muda Islam.
Dan itu benar, selama saya sekolah 3 tahun di Madrasah Aliyah, selama itu pula saya mengajarkan kepada adik2 tempat saya tinggal, dan saya tidak canggung. Bukti terimakasih dari mereka yang saya ajarkan, saya dapat tambahan penghasilan. Walau tidak banyak, tapi tetap saya syukuri. Bahkan hingga menyelesaikan studi S1 saya di Padang, selama itu pula saya mengajrkan kepada anak2 untuk membaca al-qur'an.
Hingga pada suatu waktu, saat saya pulang kampung, saya tetap datang ke rumah beliau, sembari menunggu dan membimbing adik2 yang masih mengaji dengan pak Haji, selepas itu kami bercerita tentang banyak hal. Mulai dari kabar saya, sampi isu2 keagamaan yang timbul di masyarakat. Ada pituah (nasehat) yang disampaikan kepada saya;
Kalau ingin sukses di rantau orang, maka milikilah hal ini;
- Pandai mengaji (baca qur'an)
- Pandai Shalat (jadi imam)
- Pandaji Azan
- Pandai Khutbah/ceramah (walau sedikit),
Tujuannya adalah jika suatu saat salah satu dari yang 4 berhalangan, maka gantikan mereka. Jika sudah biasa, kamu juga akan berada di posisi yang sama. Ini bukan sebatas teori tetap untuk diamalkan. Dan benar, semua itu sudah saya buktikan sendiri.
Pada kesempatan lain, beliau memberi nasehat kepada saya, bahwa hidup ini harus seimbang. Pak haji menggeser lampu minyak yang berada diantara kami; lalu dia berkata;
Ketahuilah, hidup ini butuh KESEIMBANGAN, lihatlah bayang-bayang dari lampu ini. Ini adalah perumpamaan dari kehidupan dunia, bisa kamu jangkau tapi tidak bisa kamu miliki.
lalu beliau melanjutkan wejangannya, sampil memegan badan lampu;
Dan ketahuilah bahwa badan lampu yang saya pegang ini adalah perumpamaan akhirat. Jika kami mengambillnya, bayang2nya akan ikut, dunia akan ikut serta denganmu.
Apakah akhirat itu hanya Shalat? tidak..!!! Semua yang kita lakukan ini adalah ladang amal buat akhirat, asal dilandaskan KARENA ALLAH SWT. Insya Allah bernilai IBADAH.
Jadi, walau demikian, carilah keseimbangan itu.
#KawoKamil Murid Ngajinya Pak Haji Arman
SD Kami Tak Terjamah Perpustakaan
LensaKawo.Com. Sudah 32 tahun umur saya, tapi minat baca (buku) saya masih dibawah standar. Walau saat lulus kuliah S-1 IPK saya 3,81 dan dinobatkan sebagai lulusan terbaik dari fakultas dengan prediket cum laude. Namun, saya belum sepenuhnya puas. Saya hanya belajar dari pengalaman hidup, minat membaca saya sangat kurang, walau setiap bulan ada 2 atau 3 buku yang saya beli, tapi sepertinya hanya menjadi koleksi pribadi. Saya pikir2, semua itu adalah hasil dari masa lalu. Masa2 saya masih di bangku SD dulu.
Saya tidak menyalahkan masa lalu, karena akan pecuma dan tidak merubah keadaan. Akan tetapi itulah yang saya sesalkan.
Selama 6 tahun saya belajar di bangku Sekolah Dasar (SD), terhitung sejak 1991 hingga 1996 tak sekalipun kami (bersama teman2 seangkatan) diperkenalkan dengan buku2 bacaan, dan tak kenal juga wujud dari sebuah perpustakaan. Sehingga saya hanya memadakan yang ada saja, belajar dengan setengah pensil yang penghapusnya dari karet pengikat terlilit dibagian atas, serta buku tulis isi 18 lembar bergambar tari piring dan rumah adat minangkabau. Itu saja.
Hasilnya, tak banyak yang bisa saya dapat, bahkan Monas adalah singkatan dari.... (saja) saya tidak bisa menjawab. Bukan karena bodoh, tetapi karena bahan bacaan yang akan diulang2 tidak saya miliki.
Ada rasa pesimis, sedih, karena ternyata sekolah punya (lho) buku2 bacaan, namun posisinya di ruang majelis guru, jadi siapa yang bapak dan 'mak nya jadi guru, dialah yang boleh bawa dan baca buku2 itu. Ujung2nya, sang juaraa kelas adalah mereka2 yang anak dari guru itu (maaf untuk kawan2 yang anak guru). Dan itulah yang saya alami. Saya paling banter dapat rangking 5 atau 6 saja. tak pernah jadi juara kelas. Karena masih ada sistem 'anak guru'.
Rasa ingin tahu saya dan teman2 sangat tinggi, tapi hanya alam yang mengajarkan kami banyak ilmu pengetahuan. Ada sungai yang setia menanti kami setiap hari sehabis pulang sekolah. Ada lapangan berlumpur di pinggir kali yang siap tempur untuk kami berlibur setiap akhir pekan. Ada hutan belantara yang menyapa kami untuk disenandungkan suara burung2 yang kami coba tangkap setiap minggunya. Ada golok dan pisau yang kami kepal untuk meracik mobil2an dan senapan buat melatih keihaian setiap diri.
Rasa senang itu datang kalau ada pengumumuan dari kantor sekolah yang mengatakan; 'guru rapat, kami boleh pulang..'''... Horeeee......
============
Ini cerita masa laluku bersama kawan2 seperjuangan (waktu SD);
Ucok (Muhammad Rozi, Muhammad Ilmin, Muhammad Zadri), Toguah, Iyal (alm), Jupan, Anjas, Budi, Sitas, Peri, Izul, Iwan, Ilih (smoro, srabak, golundi), upiak, Ipit, Lini, Neli, ..... maaf utk nama yang belum tersebutkan. Moga sehat2 dan Sukses2...
=============
Sekolah kami : SD N 02 Koto Rajo (Kini SD N 01 Koto Rajo)
Guru2 kami: Pak Nurlan, Pak Yahya, Pak Syahril, Buk Upiak, Buk Sidah, Buk Zubaidah, Buk Iyan
Menggunakan Fasilitas Negara Untuk Kepentingan Pribadi
LensaKawo.Com. Suatu malam, datang seorang penduduk ke rumah Gubernur Mesir, Amru bin Ash. Dengan mengucap salam, dia dipersilahkan masuk oleh sang Gubernur. Saat itu Amru bin Ash tengah menulis sesuatu, mungkin surat untuk Umar bi Khattab di Madinah. Singkat cerita, lentera (lampu) penerang dimatikan oleh Gubernur. Sang tamu pun heran, kenapa harus bicara di kegelapan.?
Ternyata, usut punya usut, beginilah kisah singkat yang diriwayatkan dalah tarihk tersebut.
Si penduduk datang hanya ingin menemui sang gubernur sebagai bukti kedekatan antara rakyat dan pemimpinnya. Begini kira2 dialog antara keduanya;
Amru bin Ash: Silahkan duduk...
Penduduk : Terimakasih tuan...
Amru bin Ash: Apa kira2 yang bisa saya bantu..
Penduduk : Tidak tuan, saya hanyaa ingin bercerita saja dengan tuan..
Amru bin Ash: Urusan negara atau masalah pribadi
Penduduk : Masalah pribadi tuan...
Lalu Amru bin ash meniup lampu minyak yang terletak di antara mereka berdua sehingga suasana menjadi gelap gulita. si Penduduk keheranan, dan bertanya;
Penduduk : Tuan, kenapa lampunya dimatikan...?
Amru bin Ash : Karena anda datang untuk bercerita malah pribadi, bukan masalah negara..
Penduduk : Terus.. apa hubungannya tuan?
Amru bin Ash : Lentera yang menyala ini dihidupkan dengan minyak (bahan bakar) dari uang rakyat, jadi saya tidak ingin urusan pribadi dibebankan kepada rakyat.
Penduduk : ..........
Merekanpun tetap berbincang2 soal yang pribadi penduduk yang datang ke rumah sang Gubernur.
Subhanallah....
Begitu hati2nya seorang pemimpin yang tidak ingin menggunakan fasilitas negara yang diambilkan dari uang rakyat (mungkin sejenis pajak, dll) demi kepentingan pribadi/keluarga/golongan.
Sebuah pembelajaran yang sangat luar biasa dari seorang khalifah sekaligus sahabat dan peminpin berhati mulia, TAKUT kepada Allah, dan SAYANG kepada Rakyatnya.
Pesan Dari Kedubes Tiongkok; Manusia Itu Aneh
LensaKawo.Com. Manusia itu aneh. Itulah tulisan yang LK baca dari sebuah pesan dinding salah seorang teman di akun jejaring sosialnya. Pesan ini adalah kiriman dari kedutaan besar Tiongkok. Sebuah renungan yang membuat kita tertegun, tentu bagi yang mau mengintrospeksi diri, serta membuka hati dan pikiran dengan jernih saat membaca dan merenunginya. Berikut kiriman pesan tsb.
*_Kiriman dari Kedubes Tiongkok_*
Manusia itu aneh?
Saat tdk ada uang, kerja kayak kerbau
Saat ada uang, piara anjing
Saat nggak ada uang ingin kawin
Saat ada uang ingin cerai
Saat miskin istri di jadikan sekretaris
Saat kaya, sekretaris di jadikan istri
Saat tidak ada uang pura2 kaya
Saat kaya pura2 miskin
Wahai manusia
Bilang saham racun, tapi pada main
Bilang uang itu dosa, tapi semua nya cari
Bilang cewek malapetaka, tapi mau
Bilang minuman keras dan rokok rusak kesehatan , tapi tidak mau berhenti
Bilang surga paling indah, tapi nggak mau ke sana
Dunia saat ini, si miskin makan daging, si kaya makan sayur, yang laki pengen tinggi, yg perempuan pengen kurus, anjing pakai baju, orang nggak pakai baju
Di desa kalau pagi "ayam" bangunin orang
Di kota kalau malam orang panggil "ayam"
Jarak yg terjauh di dunia ini adalah:
Saya berada di samping kamu, dan engkau sedang bermain Hp !
Ini akan membuat orang tdk senang !
Di sebuah Cafe terdapat suatu pemberitahuan :
Kami tdk ada WIFI, bicaralah dgn orang yg disisi kalian !
Pada masa yg akan datang, masalah perceraian mungkin di sebabkan oleh HP dan bkn krn perselingkuhan.....
Sekarang, ramai2 pergi makan bersama, akan tetapi masing2 sibuk pula pd WhatsApp, rekam suara, ganti photo, hati tdk terkonsentrasi ! !
Sedih menyelimuti dihati, melihat para teman sekalian sedang sibuk main Hp, terpaksa kita juga ikut main, untuk menghindari
kecanggungan.
Setelah pulang, dirumah jg begitu , tdk ada komunikasi antara sesama suami istri, karena masing2 lg sibuk main Hp.
berikut kutipan dengan teks aslinya (LK juga ga' ngerti cara bacanya)
好好笑但好真實?
無錢的時候,做牛;
有錢的時候,養狗。
無錢的時候想结婚,
有錢的时候想離婚。
無錢的時候老婆變秘書,
有錢的時候秘書變老婆。
無錢的時候假装有錢,
有錢的时候假装無錢。
人啊,
說股票是毒品,都在玩;
說金錢是罪惡,都在捞;
說美女是禍水,都想要;
說煙酒傷身體,都不戒;
說天堂最美好,都不去!
當今社會,窮吃肉,富吃菜,男想高,女想瘦,狗穿衣裳人露肉;
鄉下早晨雞叫人,
城里晚上人叫雞!
世界最遥远的距离是:
我在你身边,而你却在玩手机!
这会让人很不爽!
一b家咖啡馆的牌子上写道:
「我们没有WiFi,和你身边的人说说话吧!」
以后,人们离婚的原因大部分会是:因为手机而不是婚外情…
现在,跟很多朋友一起吃饭聊天对方都在不停的微信,语音,自拍/ ,刷屏,心不在焉!!!
不由的悲从心生,看别人不停的摆弄手机,自己也就得玩,否则气氛尴尬无比。
回到家里也是如此景象,夫妻之间懒得交流,懒得倾听,各自忙着玩手机,像正在看微信的你。
Saat Kebahagiaan Diukur Dengan Uang
LensaKawo.Com. Sebuah petanyaan klasik; Dimanakah sebenarnya letak kebahgiaan itu? Dan sebenarnya apapun profesi yang dijalani oleh setiap orang, apakah dia seorang petani, nelayan, pns, wiraswasta, kuli, pengemis, dokter, bisnismen, hingga pejabat pemerintahan, ternyata yang dicari cuma satu, yaitu BAHAGIA. lalu bagaimana cara mereka mendapatkannya?
Masing-masing orang punya tolak ukur yang berbeda dalam menilai sebuah kebahagiaan. Ada yang menganggap kebahgiaan itu saat memiliki anak, sehingga berbagai cara mereka tempuh agar bisa mempunyai anak. Mungkin karena mereka sudah bertahun2 tidak/belum punya anak. Ada juga yang menganggap kebahagiaan itu saat punya rumah mewah, sehingga mereka mati2an berusaha agar bisa punya rumah yang diimpikan. Lalu ada pula yang menganngap bahwa bahagia itu saat memiliki nama besar, dikenal oleh banyak orang sehingga ketenaran dijadikan sebagai indikasi bahagia. Dan tak sedikit orang yang menganggap bahwa bahagia itu ketika mereka punya uang banyak, alias kaya raya. Sehingga tak ada waktu bagi mereka selain hanya kerja untuk mencari dan menumpuk harta kekayaan.
So, apakah itu kebahagiaan?
Jawabannya bisa jadi IYA. Tetapi...
itu adalah kebahagiaan yang bersifat semu dan sementara.
Manusia bersifat tidak pernah puas, kecuali bagi mereka yang mempunya sifat qonaah (merasa cukup).
Barangkali sahabat bisa renungkan beberapa pertanyaan sederhana LK berikut ini:
- Ketika seorang ayah bermaksud membahagiakan anak, lalu bekerja sepanjang hari dan tidak lagi ada waktu untuk berkumpul dengan anak, apakah itu bahagia?
- Ketika seorang ibu menjadi wanita karier, lalu urusan rumah tangga diserahkan kepada pembantu dan anak besar bersamanya, apakah itu bahgia?
- Ketika anak mulai mengurung diri di kaamar, dan hanya keluar saat butuh sesuatu, atau hanyaa minta uang jajan pada saat berangkat sekolah, apakah itu bahagia?
So, jawabannya ada pada diri sahabat sendiri2.
Yang jelas konsep bahagia itu memang berbeda untuk masing2 orang. Dan sebanarnyaa BAHAGIA itu diciptakan, bukan dicari. banyak pituah2 sederhana mengatakan "Sesungguhnya Kebahagiaan Itu Ada Pada Dirimu Sendiri".
Seorang anak akan merasa bahagiaan saat berada, bercengkerama, dan dekat dengan kedua orang tuanya. Seorang istri bisa berbagi suasana dengan suami dan anak2nya. Begitu juga suami terhadap keluarganya.
So, sebenarnya UANG itu dalam kendali kita, bukan kita yang dikendalikan uang. Jangan sampai ada sesal di belakang hari hanya gara2 terlalu sibuk dengan urusan duniawi. Sadarilah bahwa ada keluarga yang butuh waktu untuk bersama.
Next Artikel >>> Pesan Uang Kepada Saya
Telunjuk Lurus, Kelingking Berkait
LensaKawo.Com. (Tunjuak Luruih, Kalingkiang Bakaik) ini adalah filsafat dari ranah minang, Sumatera Barat. Filosofi ini mempunyai makna yang sangat dalam. namun banyak orang yang tidak 'ngeh' terhadapnya. Lingkup cakupannya mulai dari hal terkecil hingga terbesar. Apa sebenarnya makna tersirat ketika menunjuk, apalagi menyalahkan orang lain?
Mari kira sigi maksud yang terkandung dalam filosofi ini;
Coba deh perhatikan lagi gambar yang sudah LK coret2 di atas. hanya angka 1 yang menunjuk ke depan, angka 2 ke bawah (kemana2), lalu 3, 4, dan 5 mengarah ke orang yang menunjuk.
Maknanya adalah; sering seseorang menyalahkan orang lain, menunjuk orang lain, sesungguhnya dia tidak sadar bahwa dialah sebenarnya yang 'salah'.
Dalam beberapa status di fb, LK menulis "Indonesia Tidak Butuh Orang2 Hebat, Indonesia Hanya Butuh Orang2 Yang Mau Disalahkan".
Ini sebnarnya adalah ungkapan pesimis saja, bahwa orang Indonesia memang suka menyalahkan, lalu tidak ada solusi sesudah itu.
Menyalahkan inilah, itulah, tanpa membenahi dirinya sendiri yang menjadi pangkal bala dari kesalahan itu.
Salah seorang sahabat nabi pernah berkata; "Hasibu anfusaku qobla antuhasabu" (Hitung2lah dirimu sebelum nanti kamu akan dihitung).
Artinya, Tuhan sudah berikan dua potensi terbesar dalah diri setiap manusia, yaitu akal dan hati, untuk memikirkan dan merasakan. Mentelaah dan meyakini. Semua yang ada di dunia ini, terutama yang berada sekitar kita.
Orang minang mengatakan; "Dikunyah dulu baru dilulua" (Dikunya dulu baru ditelan), artinya lagi jika itu obat, maka makanlah, tapi jika itu racun, maka muntahkan saja.
So, menunjuk dengan tanpa alasan bukanlah sikap yang bijak. Maka sebelum menunjuk orang lain, ada baiknya menunjuk pada diri sendiri terlebih dahulu.
Semoga bermanfaat.
Ternyata Obat (Medis) Hanya Membantu Kesembuhan 20% Saja. Selebihnya..???
LensaKawo.Com. Semangat pagi sahabat LK, kali ini kita ngomongin soal sehat. Saya teringat pesan dari dr. Mawardi (Wakil Walikota Padang Panjang), waktu itu beliau memberikan arahan pada apel pagi. Poin yang sangat saya ingat dari yang beliau sampaikan adalah bahwa ternyata obat2an secara medis hanya membantu kesembuhan 20% saja. Waw. Lalu selebihnya apa dong?
Saya percaya kepada beliau dengan ilmu medis (kedokteran) yang dia miliki dari profesinya sebagai seorang dokter. Dalam ceramah singkat yang beliau sampaikan, saya kutip berikut ini;
Kesembuhan itu dibantu oleh 3 faktor;
- Obat2an (pil-kah namanya, syrup, infus, suntik, dll) persentasenya ternyata hanya 20% saja.
- Hebatnya lagi 30% adalah dari orang2 disekitar (keluarga, tetangga, teman, dll) yang memberikan semangat positif, do'a yang baik, serta motivasi untuk sembuh. serta...
- Persentase paling besar adalah dari diri sendiri; yaitu 50%. Yang di dalamnya ada semangat, kesabaran dalam menghadapi penyakit, lalu keikhlasan dalam menerima penyakit (tidak menyalahkan ini dan itu/ gara2 sianu, dll), dan yang tak kalah penting adalah keyakinan untuk sembuh; bahwa sesungguhnya dokter, perawa, tim medis itu hanyalah perantara, dan yang menyehatkan adalah Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa). Kitalah yang berusaha untuk memperoleh kesembuhan.
Setiap kali kita menganggap diri kita sakit, lalu pesan itu terulang beberapa kali, maka tentu sakitlah yang akan kita dapatkan, sebab pada prinsipnya pesan itu adalah do'a, ketika kita berdoa untuk kebaikan, cepat atau lambat kebaikan pulalah yang akan kita tuai, begitu sebaliknya.
Ada yang bilang; Sehat itu MAHAL, saya berani bilang SAKIT lebih MAHAL; karena banyak biaya yang harus dikeluarkan.
So, tetap jaga kesehatan. Karena ketika sehatlah setiap rangkaian kegiatan yang kita lakukan bisa bernilai ibadah (niatkan jaadi ibadah), besar/kecil kebaikan yang kita lakukan, niatkan hanya semata2 ikhlas mengharap ridho dari Allah SWT.
terimakasih Pak dr. Mawardi atas ilmunya, semoga jadi amal jariyah. Amin...
Link Artikel dari blog ini bisa sahabat bagikan kepada yang lain jika dirasa bermanfaat.
Untuk saran, masukan, kritikan, tambahan bisa disikan langsung pada kolom komentar. Atau via email; kawokamil@yahoo.com
Semoga bermanfaat
Agar Hidup Lapang, Berbagilah...!!!
LensaKawo.Com. Setiap individu punya masalahnya sendiri-sendiri, dan itu dengan kadar yang juga tidak sama. Ada yang sanggup menghadapi dan menjalani, namun tidak sedikit yang merasa bahwa beban yang mereka rasakan adalah yang terberat. Bahkan ada yang mengambil jalan pintas sebagai solusi (bunuh diri) padahal itu tidaklah jalan penyelesaian, malah menambah masalah baru.
Di dalam kajian psikologi, masalah yang dialami orang seseorang bisa diibaratkan seperti gunung es. Yang muncul (tampak) hanyalah permukaan (sedikit/kecil) saja, namun di dasarnya mungkin di luar dugaan kita. Contoh sederhana; ketika kita bertanya kepada teman; ''apa yang kamu pikirkan (masalah)", dan kebanyakan dari mereka menjawab; "Tidak ada".
Artinya, apa yang dipikirkan (masalah) tentulah lebih banyak kita yang punya 'diri' yang lebih mengetahui.
So, menumpuk masalah ibarat meniup balon, setiap ada masalah, kita tiup sekali, dst, sehingga lama kelamaan akan menjadi besar. Akibatnya, bisa2 balon akan pecah. Apakah kita siap mengalami hal serupa?
Maka dari itu, bukan hanya THR yang harus dibagi, tetapi 'masalah' pun perlu dibagi (curhatlah), dengan catatan:
- Berbagilah dengan orang yang kamu percayai (misalnya; ibu, ayah, kakak, adik, sahabat, suami, istri, dll), agar hal-hal yang bersifat rahasia tidak menjadi aib (diketahui) bagi orang lain.
- Berbagilah yang pantas dibagi, artinya ada batasan2 tertentu yang harus diceritakan kepada orang lain. Hal2 yang menyangkut sangat privasi tentulah menjadi rahasia sendiri.
- Pilihlah waktu dan kondisi yang tepat untuk berbagi cerita yang membebani pikiran.
Ibaratnya, kita berisaha membocorkan lahar panas sedikit demi sedikit agar tidak terjadi ledakan yang berakibat fatal pada diri sendiri. Seumpama melepas angin balon sedikit demi sedikit hingga dibatas wajar sebesar apa ukuran balon yang kita inginkan.
Semoga bermanfaat.
Insya Allah artikel selanjutnya LK akan mengulas sedikit tentang kriteria kesiapan seseorang dalam menghadapi masalah.
Jika tulisan ini dirasa bermanfaat, silahkan share kepada teman2 yang lain. Semoga menjadi amal baik bagi kita. amin...
Jangan Menilai Orang Dari Tampilannya
LensaKawo.Com. Pagi ini saya membaca sebuah postingan seorang teman di wall facebooknya yang membagikan cerita pada gambar di atas. Kejadian ini terjadi sebuah supermarket di Jawa (tidak dijelaskan dimana persisnya). Cerita berawal ketika beberapa karyawan mengira orang tsb adalah orang gila yang nyasar masuk swalayan. Dan ternyata bapak dengan anak kecil tersebut adalah...
Begini cerita dari postinger swalayan tsb;
Rekan2, apa yg terlintas di hati & pandangan anda ketika melihat seseorang tanpa mengenakan kaos/baju di sebuah mall sambil membawa anak kecil??
Tentu akan berkata "hih itu ada orang gilaa.....,wong edan kuwiii!...dsb" kan!
Betul sekali saudaraku, sampai2 seluruh karyawan memandang kearah semua & sambil menggerutu dg ucapan "hehhh itu org gilaa kok bs masuk sih", dan sebelum pihak security datang, sy mencoba mendekati dan sy tanya "pak putrane umur pinten? Duh cantik dan santun sanget nggeh pak",....
Sejenak si bapake langsung bilang ke saya "nggeh pak, Alhamdulillah angen2 kulo kabul pak, menawi enten rejeki kulo pingin sanget numbaske setunggal pakaian mawon ting tempat mewah lan adem kados mekaten pak (iya pak, Alhamdulillah cita2 sy terkabul pak, bahwa kalau ada rejeki sy akan belikan satu pakaian saja di tempat mewah ber-ac seperti ini pak?
Spontan sy terharu dan salut pd bapak tsb,...
Dari situ ternyata si anak pas masuk tanpa pakai kaos/baju luar, tp hanya mengenakan kaos dalam saja, lalu si bapak terpaksa melepaskan kaosnya dan mengenkan di anaknya, karena si anak bilang "bapak ak kedinginan"..Ya Allah, mulikan beliu, mudahkanlah semua urusannya....dan
Ampuni kami, karyawan2 mall yg telah berfikiran sebegitunya...::nemu langsung ning AdaSwalayan
So, setelah membaca komentar dari para netizen, salah satunya adalah Yulius Herman Tuba: katanya "Pasti belanja dgn hasil keringat sendiri, Berbahagialah Bapak semogá tambah baik kehidupanya. Dan iu sebabnya pasar Tradisional tetap harus ada..."
Lalu ada lagi Ratna Cuieet Pizant yang hanya dengan gambar emotion sedih (terharu). Dan banyak lagi yang menyatakan keharuannya. jangan menilai orang dari tampilan luarnya saja. istilah kerennya 'Dont Judge book by its cover'.
Sejak foto tsb diunggah oleh Mas Lis, sudah mendapatkan 4,3 rb Like (y). dan ada juga netizen berharap semoga ada yang mau berbaik hati menyumbangkan pakaian kepada si bapak dan anaknya.
LensaKawo Alergi Sinetron Alay
LensaKawo.Com. Sudah 71 tahun Indonesia merdeka, namun rakyatnya masih belum mau move on dari tontonan2 yang tidak mendidik (alias sinetron2 alay). Saya termasuk salah satu yang alergi dengan sinetron di negeri ini. Sempat beberapa hari yang lalu saya bersyukur karena beberapa stasiun TV nasional yang menayangkan ke-alay-an acara tsb hilang dari frekuensi. Namun muncul lagi. Distu kadang saya merasa sedih.
Kenapa tidak, saya yang anti pada sinetron, sebut sajalah yang ditayangkan di RCTI, ANTV, MNC-TV, SCTV. saya tak usah sebutkan judullnya satu2 karena saya sendiri tak hafal. Intinya tayangan2 tersebut tidak mendidik.
Sebab menurut saya, baru sekilas melihat, kita sudah bisa tahu ending dari ceritanya, jadi tidak ada proses berfikir apa2 saja kejutan yang akan muncul setelah itu. Satu lagi, masa' ngomong dalam hatinya lebih dominan ketimbang bicara beneran. Dan yang saya sedih, mosok sinetron ada yang live...!!! hahahaha ahay.. Jelas nih tv kaga mutu banget.
Secara pribadi sayaa adalah pecinta film yang di dalamnya ada unsur edukasi yang bisa diambil sebagai pelajaran. Sebagai contoh dari film indonesia adalah; Alangkah Lucunya Negeri ini, Denias, Cahaya dari Timur, Rudy Habibie, artinya yang menggambarkan kondisi bangsa kita saat ini. Saya pikir crew dan team adalah orang2 kreatif yang patut mendapat penghargaan tinggi.
Acara2 tv sih banyak yang saya suka, sebut saja Kick Andy, Mata Najwa, On The Spot, Hitam Putih, Sitkom di Net TV, film2 box office Trans-TV, Stand Up Comedy di Kompaas TV, dll.
Harusnya KPI (Komisi Penyiaran Indoesia) mesti lebih tegas lagi nih terhadap tipi2 nasional yang kaga' bermutu, soalnya membawa dampak buruk bagi generasi2 bangsa ke depan. Moso' anak SD sudah pandai pacar2an, panggil mama-papa. Idih... ga' banget dech... yang salah siapa?
Saya berhaarap di Usia NKRI yang ke-71 ini, seluruh warga negara Indonesia lebih selektif dalam memilih dan memilah tayangan untuk anak2nya di rumah. Kita mulai dari diri sendiri dan keluarga.
Semoga berguna.
Jika sobat rasa tulisan ini bermanfaat, silahkan dishare kepada yang lain.
Pojok Jum'at: Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan
LensaKawo.Com. Pojok Jumat. kali ini saya ingin mengaja pembaca sekalian untuk kembali mengingat sedikit sejarah terbebasnya bangsa ini dari tangan penjajah yang patut kita syukuri. Hasil jerih payah para pendiri bangsa ini yang sudah berjuang mati2an hingga tetes darah penghabisan. banyak yang tidak sempat menyaksikaan bagaimana arti dari sebuah kemerdekaan.
Jum'at nan penuh berkah ini, yuk sejenak kilas balik ke belakang, semoga menjadi pelajaran untuk bakti terbaik kita pada bangsa ini dimasa mendatang.
Jika saja kita hidup di era itu, tak bisa dibayangkan bagaimana susahnya hidup, tak ada kebebasan, semua ditindas, diteror bahkan dibunuh. Jangankan untuk liburan, untuk tempat tinggal dan makan saja susah. Namun, kita tak boleh kalah, kita harus berjuang bersama. Walau dengan senjata seadanya (bambu runcing) melawan penjajah dengan senjata lengkap.
Ternyata Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa menyertai perjuangan itu, dengan pekikan teriak Allahu Akbar...!!! Semangat merah putih mengalir membakar jiwa setiap pemuda bangsa ini bak singa kelaparan. Menebas ganasnya peluru Belanda dan Jepang.
Bung Karno berpesan, "JAS MERAH (Jangan Sekali2 Melupakaan Sejarah)
di dalam Islam dikatakan "Tidaklah bersyukur seseorang itu apabila dia tidak pandai berterimakasih kepada sesama"
Artinya, orang2 yang tidak pandai menghargai jasa para pahlawan adalah orang2 yang tidak tau balas budi (berterima kasih). Sebab MERDEKA nya bangsa ini tidak didapat secara instan.
So, sejenak kita mengheningkan cipta mengenang jasa para PAHLAWAN yang telah gugur membela bangsa ini dan menghadiahkan kemerdekaan pada kita. Lalu kita isi dengan kebaikan dalam membangun INDONESIA lebih kuat, lebih disegani, lebih berwibawa dan lebih mandiri.
MERDEKA...!!!