Rasa Syukurlah Yang Mencukupkan
Saat Seorang Pemuda Mencari TUHAN
LensaKawo.Com. Makin hari makin banyak keimanan manusia yang berganti, bahkan banyak yang pindah agama. Penyebabnya beragam. Lalu bagaimana memantapkan iman. Banyak yang mencoba merasionalkan, mencari jawaban tentang keberadaan Tuhan yang sesungguhnya. Seperti yang dialami oleh seorang pemuda ini. Bagaimana ceritanya?
Dia adalah pemuda yang baru saja menamatkan bangku sekolahnya (SMA), tanpa sepengetahuan orangtuanya, dia ternyata ikut mengisi formulir masuk salah satu perguruan tinggi bonafit di Amerika Serikat. Jurusan yang dia pilih adalah "Theology" atau jurusan aqidah/keimanan.
Setelah selang beberapa minggu, keluarlah pengumuman yang menyatakan bahwa dirinya termasuk salah satu yang diterima di universitas tersebut. Dengan besar hati dia menceritakan semua itu kepada ibunya bahwa dia diterima kuliah di luar negeri. Singkat cerita orang tua mengizinkan.
Empat tahun berlalu, si pemuda dari Indonesia ini berhasil menamatkan kuliahnya dan kembali ke tanah air. Namun, ternyata ada 3 pertanyaan yang dia bawa sebelum berangkat 4 tahun silam yang belum juga mendapatkan jawaban, bahkan setiap dosen bahkan guru besar yang mengajarpun ditanyai, dan mereka tidak mampu menjawab.
Hal itu diceritakan kepada sang ibu;
3 Pertanyaan itu adalah:
- Apakah benar bahwa TAKDIR Allah itu ada dan berlaku..?
- Apakah benar bahwa Allah itu ada? kok saya tidak pernah lihat ya?
- Apakah benar bahwa Iblis dan Syetan itu nanti akan disiksa di neraka? kan mereka sama2 dari api, mana mempan?
Begitu kira2 penrtanyaan yang melatarbelakangi si pemuda ini memilih kuliah ke USA, karena menurut dia jika kuliah di Indonesia, para dosennya nanti tidak akan bisa menjawab pertanyaannya itu.
Setelah si ibu mendengarkan cerita dari sang anak, si ibu hanya berkata; "nanti ibu carikan jawabannya".
Keesokan harinya, sang ibu mendatangkan seorang ustadz ke rumah mereka untuk membantu si pemuda menemukan jawaban dari pertanyaannya tsb.
Si ibu berkata; ''Nak, itu ada ustadz mau bertemu denganmu, temuilah"
Tanpa ragu si anak langsung ke ruang tamu menemui ustadz...
Setelah kenalan, pemuda ini langsung mengemukakan 3 petanyaan tadi;
- Apakah benar bahwa TAKDIR Allah itu ada dan berlaku..?
- Apakah benar bahwa Allah itu ada? kok saya tidak pernah lihat ya?
- Apakah benar bahwa Iblis dan Syetan itu nanti akan disiksa di neraka? kan mereka sama2 dari api, mana mempan?
tanpa kata2 sang ustadz langsung MENAMPAR si pemuda yang sudah berstatus sebagai Sarjana. dan dia terkejut luar biasa, tanpa dia sadari tangan pak ustadz sudah melayang keras di pipinya. Dengan heran dia bertanya; "kenapa ustadz menampar saya?"
ustadz menjawab; "Itulah jawaban dari 3 pertanyaanmu tadi"
si pemuda makin bingung, masak jawabannya ditampar?
ustadz..!!! Kalau memang itu jawabannya, tolong ber penjelasan pada saya..!
Ustadz menjelaskan:
- Nak, tadi malam kamu terfikir tidak bahwa kita akan bertemu hari ini? tadi pagi terlintas tida di kepalamu bahwa saat ini kamu akan kena tampar? si pemu menjawab tidak. lalu ustadz melanjutkan; jika sekiranya kamu tau, pasti kamu akan menghindar dari tamparan tadi, atau setidaknya menagkis tamparan dari ustadz tadi. Nah, itulah takdir Allah, kita tidak tau apa yang akan terjadi nanti, rencana memang milik kita, tetapi keutusan ada di tangan Allah.
- Pipimu sakit tidak?, ya sakitlah. Kok saya tidak merasakan? saya juga tidak nampak? ya..iyalah.. kan yang kena tampar bukan ustadz? Nah, rasa sakit bisa dirasakan tetapi tidak bisa dilihat. Dia ada tetapi tidak kasat mata. Begitulah keberadaan Allah yang Maha Ghaib. Mungkin untuk saat ini kita belum bisa melihat-Nya, tapi dengan amal baik, insya Allah nanti kita akan melihatnya dengan jelas dan nyata. Walau demikian, keberadaan Allah bisa kita rasakan.
- Pipi dan tangan ustadz terbuat dari bahan yang sama; ada kulit, daging, darah, tulang dan urat2nya. Tapi kenapa yang merasa sakit hanya pipi saja? begitulah jawaban dari pertanyaanmu yang ke-3.
Sobat, kadang sering kita merasionalkan yang sesungguhnya bukan makanan akal, tetapi makanan hati. Seperti tulisan LK sebelumnya, Klik saja Di Sini.
Semoga bermanfaat.
Hidup Tanpa Riba Itu Keren...!!! Ini Tips-nya
LensaKawo.Com. Semoga Allah senantiasa memberkahi setiap yang kita lakukan, serta setiap yang kita hasilkan. Keterpaksaan kadang membuat kita mengambil jalan pintas untuk menyelesaikannya, terutama kondisi ekonomi. LK sendiri merasakan itu. Harapan kita tentunya akan lebih labik hiduo tanpa dibebani oleh riba dan hutang. Mari belajar bersama untuk mengatasinya, moga2 kita bisa move on dari itu semua.
Tulisan ini LK peroleh dari laman fb salah seorang teman (Saptuari Sugiharto) yang mencoba berbagi tips agar hidup lebih lapang tanpa riba dan hutang. Yuk kita simak saja. Berikut isi postingan tersebut;
Ada 3 cara dalam rangka melunasi utang, saya jelaskan satu-satu dibawah ya..
Ingat KUNCI UTAMANYA adalah: MENUTUP SEMUA PINTU UTANG! (Di dalamnya ada RIBA) Berjanji sungguh-sungguh tidak akan membuka akad riba lagi, dan menyelesaikan dengan terhormat pintu utang dan riba yang sudah terlanjur terjadi.
Ada 3 pilihan cara:
- AMPUTASI
adalah proses melunasi utang potong langsung dari sumber sakitnya, dengan menjual semua aset yang masih ada sangkutan utang. Gak ngitung untung rugi, pokoknya pengen segera hijrah hidup tanpa utang, dan hidup dalam keberkahan.
Contoh kasus:
- Punya rumah KPR belum lunas, ya rumahnya dijual saja. Beres segera! Ngontrak dulu gakpapa, sambil nabung besok beli cash!
- Punya mobil pinjeman dari leasing, ya udah mobil dijual, uangnya buat melunasi sisa cicilan. Sabar lagi, besok beli cash walaupun bekas..
- Punya aset yang mau dilelang, ya sudah ikhlaskan hati lepaskan tanpa beban. Toh harta lelangan itu gak dibawa mati.. - RAWAT INAP
Adalah proses menyelesaikan utang dengan perhatian khusus dan sungguh-sungguh diselesaikan walau tanpa menjual aset. Visi hidup bebas dari utang ditancepin di rumah, menunda semua kesenangan, naikkan pendapatan, dan fokus melunasi utang.
Contoh kasus:
- Punya rumah yang sudah cocok dengan lingkungannya, tapi masih KPR 10 tahun lagi. Kemampuan bayar masih ada, yang dilakukan tidak menjual rumah itu, tapi bersungguh-sungguh berjuang lunas lebih cepat. Tiap dapat uang langsung buat bayar pokok utang, akhirnya dalam 3 tahun utangnya lunas.
- Punya mobil yang sehari-hari untuk angkut-angkut dagangan di usahanya, masih 2 tahun cicilan. Berjuang keras akhirnya utangnya selesai dalam 6 bulan, dan mobil masih bisa dipakai. - RAWAT JALAN
Adalah merawat utang dengan penuh kasih sayang, hehe.. menjual aset sayang, tapi dari segi kemampuan penghasilan utangnya akan lunas dalam itungan sesuai jadwal cicilan.
Contoh kasus:
- Punya motor yang sangat membantu pekerjaannya, cicilan masih 1,5 tahun. Mau dijual sayang, kemampuan bayar masih ada, naah dari itung-itungan penghasilan dari gaji, maka akan lunas tepat waktu.
- Punya utang mesin produksi, kalau dijual maka job harian bakal berantakan, maka mesin tidak dijual, pemasukan terus ditingkatkan dari mesin itu agar bisa bayar cicilan tiap bulan sampai lunas nantinya.
Apa pilihanmu? Apapun itu hanya sobat yang bisa memutuskan..
Tapi ingatlah sebuah pelajaran, ketika Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa sallam selalu berdoa ini tiap hari:
ALLAHUMA INNI AUDZUBIKA MINAL MA'TSAM WAL MAGHROM
(Ya Allah aku berlindung dari dosa dan jeratan utang)
Sampai para sahabat bertanya kenapa Nabi sering berdoa minta berlindung dari utang?
Jawab Nabi:
"Sebab orang yang berutang, kalau bicara dia akan berbohong, kalau berjanji dia akan ingkar.."
Selamat memilih! Semoga jadi panduan untuk menentukan langkahmu berikutnya..
Belajar Keseimbangan Dari Guru Ngaji
LensaKawo.Com. Salah satu kebiasaan yang saya lakukan setiap pulang kampung setelah magrib adalah berkungjung ke rumah Pak Haji Arman, tempat saya belajar nagji dulu. Hal semacam ini sudah saya jalani sejak mulai meninggalkan kampung halaman untuk menuntut ilmu di negeri orang. Tepatnya lagi di usia Madrasah Aliyah. Pulang hanya sekali dalam 2 atau 3 bulan saja.
Jika ditilik tahunnya mulai dari 2001 (kira2 usia saya waktu itu 16 tahun). Hingga saat ini diusia saya yang sudah 32 tahun.
Saya masih sangat ingat pesan dari pak Haji ketika sebelum berangkat sekolah keluar, dia menyuruh saya untuk membaca alqur'an dari berbagai arah; pertama alqur'an dibaca dari arah normal, setelah beberapa ayat, alqur'annya di geser 90 derajat, samping kiri dan samping kanan, lalu dari arah terbalik. Alhamdulillah saya bisa dengan lancar membacanya, walau masih rada pelan, kata guru agar dibiasakan saja. Ternyata tujuan beliau tidak lain adalah, nanti kalau saya di rantau orang bisa mengajarkan hal yang sama kepada generasi muda Islam.
Dan itu benar, selama saya sekolah 3 tahun di Madrasah Aliyah, selama itu pula saya mengajarkan kepada adik2 tempat saya tinggal, dan saya tidak canggung. Bukti terimakasih dari mereka yang saya ajarkan, saya dapat tambahan penghasilan. Walau tidak banyak, tapi tetap saya syukuri. Bahkan hingga menyelesaikan studi S1 saya di Padang, selama itu pula saya mengajrkan kepada anak2 untuk membaca al-qur'an.
Hingga pada suatu waktu, saat saya pulang kampung, saya tetap datang ke rumah beliau, sembari menunggu dan membimbing adik2 yang masih mengaji dengan pak Haji, selepas itu kami bercerita tentang banyak hal. Mulai dari kabar saya, sampi isu2 keagamaan yang timbul di masyarakat. Ada pituah (nasehat) yang disampaikan kepada saya;
Kalau ingin sukses di rantau orang, maka milikilah hal ini;
- Pandai mengaji (baca qur'an)
- Pandai Shalat (jadi imam)
- Pandaji Azan
- Pandai Khutbah/ceramah (walau sedikit),
Tujuannya adalah jika suatu saat salah satu dari yang 4 berhalangan, maka gantikan mereka. Jika sudah biasa, kamu juga akan berada di posisi yang sama. Ini bukan sebatas teori tetap untuk diamalkan. Dan benar, semua itu sudah saya buktikan sendiri.
Pada kesempatan lain, beliau memberi nasehat kepada saya, bahwa hidup ini harus seimbang. Pak haji menggeser lampu minyak yang berada diantara kami; lalu dia berkata;
Ketahuilah, hidup ini butuh KESEIMBANGAN, lihatlah bayang-bayang dari lampu ini. Ini adalah perumpamaan dari kehidupan dunia, bisa kamu jangkau tapi tidak bisa kamu miliki.
lalu beliau melanjutkan wejangannya, sampil memegan badan lampu;
Dan ketahuilah bahwa badan lampu yang saya pegang ini adalah perumpamaan akhirat. Jika kami mengambillnya, bayang2nya akan ikut, dunia akan ikut serta denganmu.
Apakah akhirat itu hanya Shalat? tidak..!!! Semua yang kita lakukan ini adalah ladang amal buat akhirat, asal dilandaskan KARENA ALLAH SWT. Insya Allah bernilai IBADAH.
Jadi, walau demikian, carilah keseimbangan itu.
#KawoKamil Murid Ngajinya Pak Haji Arman
Tidak Masuk Di Akal, Tapi Masuk Di Hati
LensaKawo.Com. Tuhan menciptakan manusia lebih sempurna dibanding makhluk yang lain, baik dari sisi fisik maupun dari segi potensi yang dimiliki. Misal sederhana saja bahasa, kita ambil satu contoh hewan berupa ayam; bahasa ayam sama saja, dimana dan darimanapun dia berasal, bahasanya sama saja, kan tidak ada ayam mengembek? (lucu jadinya). Begitu juga dengan makhluk lain yang sejenis baik yang beraki dua, kaki empat, maupun yang tidak berkaki.
Beda halnya dengan manusia, jangankan antar benua atau negara, antar kampung saja bahasanya tbanyak yang tidak sama. Orang Batak punya bahasanya sendiri, orang Minang juga, orang Jawa hingga orang Papua. Akan tetapi bukan itu yang saya maksud dalam tulisan ini, melainkan bahwa manusia itu diberikan dua potensi oleh Tuhan yang tidak dimiliki oleh makhluk lain, yaitu akal pikiran dan hati.
Banyak hal yang tidak sejalan dari kedua potensi tersebut; ada yang masuk di akal, namun tidak diterima oleh hati. Atau sebaliknya; diterima oleh hati tetapi tidak tercerna oleh akal. Gimana kira-kira menurut sobat? Bingung..??
Yuk kita lihat satu persatu secara sederhana;
Bagi saya sih simpel saja, bahwa ada hal-hal yang memang ditakdirkan untuk dipikirkan dan itu bisa dipikirkan, maka itulah makanan akal. Namun banyak pula hal-hal yang tidak bisa dipikirkan karena tidak terjangkau oleh akal, maka itulah dia makanan hati. Selesai perkara.
Makanan akal yang saya maksud disini adalah berupa ilmu pengetahuan, sedangkan makanan hati adalah berupa keyakinan, keimanan, atau aqidah.
Ilmu manusia sifatnya terbatas, walaupun ada penelitian ilmiah yang menyebutkan bahwa otak manusia baru difungsikan kurang dari 20 % saja. Jika manusia hanya mengandalkan tok pada pikiran saja, inilah mereka yang mendewakan ilmu pengetahuan, ujung-ujungnya mereka menjadi penganut paham atheis, menuhankan pikiran. Mereka beranggapan bahwa segala sesuatu yang tidak masuk akal, berarti tidak ada (alias) omong kosong belaka. Artinya lagi, hati tidak mereka fungsikan. Semua dihitung berdasarkan rasionalitas belaka.
Dalam istilah agama, ada aliran yang disebut jabariyah, yaitu nasib seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri dan tidak ada campur tangan Tuhan.
Ngomong-ngomong soal ilmu pengetahuan, di dalam sebuah ayat dalam al-qur’an dikatakan;
“(..Wama utitum minal’ilmi illa qolila)....dan tidaklah Kami beri kamu ilmu melainkan sedikit”
Perumpamaan sederhana mengenai ilmu yang dimiliki oleh manusia;
Anggap saja sobat tengah berdiri di tepi pantai pada malam hari dengan membawa satu buah senter (batre), diisi 2 buah batre baru, lalu mengarahkan cahaya senter tersebut ke tengah laut. Kira-kira seberapa jauh jarak cahaya yang dihasilkan dari senter itu? Mungkinkah 1 kilometer? 2 kilometer? Atau mencapai 5 atau 10 kilometer? Anggaplah segitu.
Nah, maka itulah misal ilmu yang dimiliki oleh manusia. Apakah sobat yakin bahwa manusia sudah sampai ke planet yang bernama bulan? Apakah benar jumlah planet di luar angkasa itu sebanyak 5 atau 7 ?
Lalu ada banyak hal-hal irrasional yang memang bukan makanan dari akal. Perasaan jatuh cinta itu tidak bisa dicerna akal, begitu juga cemburu. Soal pokok yang jadi masalah super besar yang sering jaadi perdebatan adalah konsep Tuhan.
Ada yang berusaha merasionalkan wujud Tuhan dengaan berbagai bentuk, ada yang mentafsirkan Tuhan itu punya tahta kerajaan, ada yang menyerupakan dengan sosok manusia, hewan, dll. Ini ternyata hanyalah permainan akal-akalan sekelompok orang yang punya kepentingan tertentu saja.
Banyak hal-hal yang tidak kasat mata, tetapi dia ril adanya.
Segelas air putih yang sobat tambahkan satu sendok gula pasir, lalu perlahan diaduk sehingga wujud gula tak lagi terlihat. Kemudia sobat suguhkan kepada orang lain, namun sebelumnya sobat bertanya kepada orang itu; apakah di dalam segelas air itu ada gula?, bisa diprediksi jawan yang akan muncul dari teman anda itu;
- Tidak, karena saya tidak melihatnya, dan ini hanya air putih biasa
- Bisa jadi ada, namun saya coba cicipi terlebih dahulu
- Iya, kalau rasanya manis berarti ada gulanya, jika hambar tentu tak ada gula di dalamnya.
Yap, benar sekali sob, rasa manis pada segelas air tadi bisa dirasakan, namun tidak bisa dilihat. Artinya tolak ukur melihat ada atau tidaknya sesuatu itu tidak tergantung pada MATA saja, tetapi ada indra lain yang bisa merasakan.
Contoh lain, anda tengah sakit gigi, lalu saya katakan anda berbohong. Lalu anda marah pada saya karena tidak meyakini bahwa anda benar atau tidak sakit gigi. Saya katakan lagi; kok saya tidak (merasakan/melihat) sakit yang anda alami? Saya tidak melihatnya.
Artinya lagi; sakit gigi yang sobat alami bisa anda rasakan, dan saya tidak ikut merasakan. Dia ada tetapi tidak terlihat. Paling dengan indikasi anda menempelkan koyo pada pipi anda.
So, sebenarnya itulah secuil kecil perumpamaan bahwa yang abstrak itu ada, bahasa agamanya ‘ghaib’, tidak terlihat oleh mata tetapi mereka ada di sekitar kita.
Sekali lagi, jatuh cinta itu tidak masuk di akal tetapi masuk di hati. Bahagia itu tidak tercerna akal tetapi dirasakan oleh hati.
Sobat tau dong; kalau pakaian yang kita paakai ini asalnya dari kain – kain kan dari benang – benang dari kapas – kapas itu tumbuhan yang tumbuh di tanah – tanah ini dari mana ? asal kapas taadi dari mana ? dan seterusnya. Maka muara dari semua itu adalah dari Tuhan yang Maha Menciptakan. Jika sobat tetap memikirkan ‘Zat’ Tuhan, maka bersiap-siaplah untuk ‘ngomong dan nyengir’ sendiri. Karena itu bukan makanan akal, tetapi HATI.
Next time, saya akan coba mengulas; Hati itu yang mana sih?
Menggunakan Fasilitas Negara Untuk Kepentingan Pribadi
LensaKawo.Com. Suatu malam, datang seorang penduduk ke rumah Gubernur Mesir, Amru bin Ash. Dengan mengucap salam, dia dipersilahkan masuk oleh sang Gubernur. Saat itu Amru bin Ash tengah menulis sesuatu, mungkin surat untuk Umar bi Khattab di Madinah. Singkat cerita, lentera (lampu) penerang dimatikan oleh Gubernur. Sang tamu pun heran, kenapa harus bicara di kegelapan.?
Ternyata, usut punya usut, beginilah kisah singkat yang diriwayatkan dalah tarihk tersebut.
Si penduduk datang hanya ingin menemui sang gubernur sebagai bukti kedekatan antara rakyat dan pemimpinnya. Begini kira2 dialog antara keduanya;
Amru bin Ash: Silahkan duduk...
Penduduk : Terimakasih tuan...
Amru bin Ash: Apa kira2 yang bisa saya bantu..
Penduduk : Tidak tuan, saya hanyaa ingin bercerita saja dengan tuan..
Amru bin Ash: Urusan negara atau masalah pribadi
Penduduk : Masalah pribadi tuan...
Lalu Amru bin ash meniup lampu minyak yang terletak di antara mereka berdua sehingga suasana menjadi gelap gulita. si Penduduk keheranan, dan bertanya;
Penduduk : Tuan, kenapa lampunya dimatikan...?
Amru bin Ash : Karena anda datang untuk bercerita malah pribadi, bukan masalah negara..
Penduduk : Terus.. apa hubungannya tuan?
Amru bin Ash : Lentera yang menyala ini dihidupkan dengan minyak (bahan bakar) dari uang rakyat, jadi saya tidak ingin urusan pribadi dibebankan kepada rakyat.
Penduduk : ..........
Merekanpun tetap berbincang2 soal yang pribadi penduduk yang datang ke rumah sang Gubernur.
Subhanallah....
Begitu hati2nya seorang pemimpin yang tidak ingin menggunakan fasilitas negara yang diambilkan dari uang rakyat (mungkin sejenis pajak, dll) demi kepentingan pribadi/keluarga/golongan.
Sebuah pembelajaran yang sangat luar biasa dari seorang khalifah sekaligus sahabat dan peminpin berhati mulia, TAKUT kepada Allah, dan SAYANG kepada Rakyatnya.
Selamat Hari Raya Idul Adha 1437 H
LensaKawo.Com. Selamat hari raya idul adha 1437 H, semoga kaum muslim yang berqurban dengan ikhlas karena Allah SWT diterima amalan qurbannya, semoga kaum muslimin yang tengah menunaikan ibaddh haji, menjadi haji yang mabrur/ah serta kembali ke tanah air dalam keadaan sehat wal-afiat. Dan bagi kaum muslimin yang belum qurban dan haji, semoga Allah menyampaikan niatnya. Amin...
Telunjuk Lurus, Kelingking Berkait
LensaKawo.Com. (Tunjuak Luruih, Kalingkiang Bakaik) ini adalah filsafat dari ranah minang, Sumatera Barat. Filosofi ini mempunyai makna yang sangat dalam. namun banyak orang yang tidak 'ngeh' terhadapnya. Lingkup cakupannya mulai dari hal terkecil hingga terbesar. Apa sebenarnya makna tersirat ketika menunjuk, apalagi menyalahkan orang lain?
Mari kira sigi maksud yang terkandung dalam filosofi ini;
Coba deh perhatikan lagi gambar yang sudah LK coret2 di atas. hanya angka 1 yang menunjuk ke depan, angka 2 ke bawah (kemana2), lalu 3, 4, dan 5 mengarah ke orang yang menunjuk.
Maknanya adalah; sering seseorang menyalahkan orang lain, menunjuk orang lain, sesungguhnya dia tidak sadar bahwa dialah sebenarnya yang 'salah'.
Dalam beberapa status di fb, LK menulis "Indonesia Tidak Butuh Orang2 Hebat, Indonesia Hanya Butuh Orang2 Yang Mau Disalahkan".
Ini sebnarnya adalah ungkapan pesimis saja, bahwa orang Indonesia memang suka menyalahkan, lalu tidak ada solusi sesudah itu.
Menyalahkan inilah, itulah, tanpa membenahi dirinya sendiri yang menjadi pangkal bala dari kesalahan itu.
Salah seorang sahabat nabi pernah berkata; "Hasibu anfusaku qobla antuhasabu" (Hitung2lah dirimu sebelum nanti kamu akan dihitung).
Artinya, Tuhan sudah berikan dua potensi terbesar dalah diri setiap manusia, yaitu akal dan hati, untuk memikirkan dan merasakan. Mentelaah dan meyakini. Semua yang ada di dunia ini, terutama yang berada sekitar kita.
Orang minang mengatakan; "Dikunyah dulu baru dilulua" (Dikunya dulu baru ditelan), artinya lagi jika itu obat, maka makanlah, tapi jika itu racun, maka muntahkan saja.
So, menunjuk dengan tanpa alasan bukanlah sikap yang bijak. Maka sebelum menunjuk orang lain, ada baiknya menunjuk pada diri sendiri terlebih dahulu.
Semoga bermanfaat.
Ternyata Obat (Medis) Hanya Membantu Kesembuhan 20% Saja. Selebihnya..???
LensaKawo.Com. Semangat pagi sahabat LK, kali ini kita ngomongin soal sehat. Saya teringat pesan dari dr. Mawardi (Wakil Walikota Padang Panjang), waktu itu beliau memberikan arahan pada apel pagi. Poin yang sangat saya ingat dari yang beliau sampaikan adalah bahwa ternyata obat2an secara medis hanya membantu kesembuhan 20% saja. Waw. Lalu selebihnya apa dong?
Saya percaya kepada beliau dengan ilmu medis (kedokteran) yang dia miliki dari profesinya sebagai seorang dokter. Dalam ceramah singkat yang beliau sampaikan, saya kutip berikut ini;
Kesembuhan itu dibantu oleh 3 faktor;
- Obat2an (pil-kah namanya, syrup, infus, suntik, dll) persentasenya ternyata hanya 20% saja.
- Hebatnya lagi 30% adalah dari orang2 disekitar (keluarga, tetangga, teman, dll) yang memberikan semangat positif, do'a yang baik, serta motivasi untuk sembuh. serta...
- Persentase paling besar adalah dari diri sendiri; yaitu 50%. Yang di dalamnya ada semangat, kesabaran dalam menghadapi penyakit, lalu keikhlasan dalam menerima penyakit (tidak menyalahkan ini dan itu/ gara2 sianu, dll), dan yang tak kalah penting adalah keyakinan untuk sembuh; bahwa sesungguhnya dokter, perawa, tim medis itu hanyalah perantara, dan yang menyehatkan adalah Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa). Kitalah yang berusaha untuk memperoleh kesembuhan.
Setiap kali kita menganggap diri kita sakit, lalu pesan itu terulang beberapa kali, maka tentu sakitlah yang akan kita dapatkan, sebab pada prinsipnya pesan itu adalah do'a, ketika kita berdoa untuk kebaikan, cepat atau lambat kebaikan pulalah yang akan kita tuai, begitu sebaliknya.
Ada yang bilang; Sehat itu MAHAL, saya berani bilang SAKIT lebih MAHAL; karena banyak biaya yang harus dikeluarkan.
So, tetap jaga kesehatan. Karena ketika sehatlah setiap rangkaian kegiatan yang kita lakukan bisa bernilai ibadah (niatkan jaadi ibadah), besar/kecil kebaikan yang kita lakukan, niatkan hanya semata2 ikhlas mengharap ridho dari Allah SWT.
terimakasih Pak dr. Mawardi atas ilmunya, semoga jadi amal jariyah. Amin...
Link Artikel dari blog ini bisa sahabat bagikan kepada yang lain jika dirasa bermanfaat.
Untuk saran, masukan, kritikan, tambahan bisa disikan langsung pada kolom komentar. Atau via email; kawokamil@yahoo.com
Semoga bermanfaat
Pojok Jum'at: Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan
LensaKawo.Com. Pojok Jumat. kali ini saya ingin mengaja pembaca sekalian untuk kembali mengingat sedikit sejarah terbebasnya bangsa ini dari tangan penjajah yang patut kita syukuri. Hasil jerih payah para pendiri bangsa ini yang sudah berjuang mati2an hingga tetes darah penghabisan. banyak yang tidak sempat menyaksikaan bagaimana arti dari sebuah kemerdekaan.
Jum'at nan penuh berkah ini, yuk sejenak kilas balik ke belakang, semoga menjadi pelajaran untuk bakti terbaik kita pada bangsa ini dimasa mendatang.
Jika saja kita hidup di era itu, tak bisa dibayangkan bagaimana susahnya hidup, tak ada kebebasan, semua ditindas, diteror bahkan dibunuh. Jangankan untuk liburan, untuk tempat tinggal dan makan saja susah. Namun, kita tak boleh kalah, kita harus berjuang bersama. Walau dengan senjata seadanya (bambu runcing) melawan penjajah dengan senjata lengkap.
Ternyata Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa menyertai perjuangan itu, dengan pekikan teriak Allahu Akbar...!!! Semangat merah putih mengalir membakar jiwa setiap pemuda bangsa ini bak singa kelaparan. Menebas ganasnya peluru Belanda dan Jepang.
Bung Karno berpesan, "JAS MERAH (Jangan Sekali2 Melupakaan Sejarah)
di dalam Islam dikatakan "Tidaklah bersyukur seseorang itu apabila dia tidak pandai berterimakasih kepada sesama"
Artinya, orang2 yang tidak pandai menghargai jasa para pahlawan adalah orang2 yang tidak tau balas budi (berterima kasih). Sebab MERDEKA nya bangsa ini tidak didapat secara instan.
So, sejenak kita mengheningkan cipta mengenang jasa para PAHLAWAN yang telah gugur membela bangsa ini dan menghadiahkan kemerdekaan pada kita. Lalu kita isi dengan kebaikan dalam membangun INDONESIA lebih kuat, lebih disegani, lebih berwibawa dan lebih mandiri.
MERDEKA...!!!
Mengenal Istri-Istri Rasullah SAW
LensaKawo.Com. Banyak yang menyangka bahwa Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang mengalaami kelainan seksual sehingga memilik banyak istri. Pernyataan ini datang dari orang2 yang berusaha memojokkan beliau, karena mereka tidak tahu alasan apa dan kenapa Rasulullah melakukan itu? Dan ternyata, semua itu dilakukan karena berbagai pertimbangan.
Rasulullah SAW dari usianya, status, kondisi, dan alasan Rasulullah SAW menikahinya.
- Nama : Khadijah ra
Status : 2 kali janda
Usia Dinikahi : 40 thn
Usia Rasulullah : 25 thn
Kondisinya : Pengusaha, keturunan bangsawan, punya 4 anak dari pernikahan sebelumnya, memiliki 6 anak dari Rasulullah ...
Alasan : Petunjuk Allah, karena dia adalah wanita pertama yang memeluk islam, dan mendukung dakwah Nabi. - Nama : Aisyah ra
Status : gadis
Usia dinikahi : 11 tahun (tetapi tinggal serumah dengan Nabi setelah usia 19 tahun)
Usia Rasulullah : 52 tahun
Kondisinya : Cantik, cerdas, putri
Abu Bakar Ash-Shiddiq ra.
Alasannya : Petunjuk Allah lewat mimpinya 3 malam berturut-turut bhw Rasulullah akan mengajarkan tentang kewanitaan kepada Aisyah, agar disampaikan kepada umatnya kelak. Aisyah ra banyak meriwayatkan hadits dari Rasulullah yang disampaikan pada umat. - Nama : Saudah binti Zum’ah ra
Status : janda
Usia dinikahi : 70 thn
Usia Rasulullah : 52 thn
Kondisi : Wanita kulit hitam, janda dari sahabat nabi yang menjadi perisai Nabi saat perang. Memiliki 12 anak dari pernikahan dengan suami pertama.
Alasannya : Menjaga keimanan Saudah ra dari teror & gangguan kaum musyrikin. - Nama : Zainab Binti jahsyi ra
Status : Janda
Usia dinikahi : 45 thn
Usia Rasulullah : 56 thn
Kondisi : Mantan isteri Zaid bin Haritsah ra.
Alasan : Perintah Allah bahwa pernikahan harus sekufu, Zainab adalah mantan istri anak angkatnya Rasulullah. Sekaligus mencontohkan bahwa anak angkat tidak bisa dijadikan anak kandung secara nasab (kebiasaan masyarakat saat itu). Maka istrinya tetap bukan mahram untuk ayah angkatnya. Jadi boleh dinikahi. - Nama : Ummu Salamah ra
Status : Janda
Usia dinikahi : 62 thn
Usia Rasulullah : 56 thn
Kondisi : Putri bibi Nabi, seorang janda yang pandai berpidato dan mengajar.
Alasan : Perintah Allah untuk membantu dakwah Rasulullah. - Nama : Ummu Habibah ra
Status : Janda
Usia dinikahi : 47 thn
Usia Rasulullah : 57 tahun
Kondisi : Mantan istri Ubaidillah bin Jahsyi, cerai karena suaminya pindah agama jadi nashrani ...
Alasan : Untuk Menjaga Ummu Habibah dari pemurtadan. - Nama : Juwairiyyah bin Al-harits ra
Status : Janda
Usia dinikahi : 65 thn
Usia Rasulullah : 57 tahun
Kondisi : Tawanan perang yang dinikahi oleh Rasulullah, tidak memiliki sanak saudara, dan memiliki 17 anak dari pernikahan yang pertama.
Alasan : Petunjuk Allah, memerdekakan budak, pembebasan dari tawanan perang dan menjaga ketauhidan. - Nama : Shafiyah binti Hayyi ra
Status : 2 kali janda
Usia dinikahi : 53 thn
Usia Rasulullah : 58 tahun
Kondisi : Wanita muslimah dari kalangan yahudi bani nadhir, memiliki 10 anak dari pernikahan sebelumnya.
Alasan : Rasulullah menjaga keimanan shafiyyah dari boikot & teror orang yahudi. - Nama : Maimunah Binti al-harits ra
Status : Janda
Usia dinikahi : 63 thn
Usia Rasulullah : 58 tahun
Kondisi : Mantan istri Abu Ruham bin Abdul Uzza
Alasan : Istri Rasulullah dari kalangan yahudi bani kinanah. Menikah dengan Rasulullah adalah untuk menjaga dan mengembangkan dakwah di kalangan bani nadhir ... - Nama : Zainab binti Khuzaimah ra
Status : Janda
Usia dinikahi : 50 thn
Usia Rasulullah : 58 tahun
Kondisi : Seorang janda yang banyak memelihara anak yatim dan orang yang lemah di rumahnya. Mendapat gelar ibu para masakin.
Alasan : Petunjuk Allah untuk bersama-sama menyantuni anak yatim dan orang lemah. - Nama : Mariyah Al-Qibtiyah ra
Status : Gadis
Usia dinikahi : 25 thn
Usia Rasulullah : 59 tahun
Kondisi : Budak hadiah dari raja Muqauqis dari Mesir.
Alasan : Menikahi untuk memerdekakannya dari perbudakan dan menjaga keimanan Mariyah ra. - Nama : Hafsah binti Umar ra
Status : Janda
Usia dinikahi : 35 thn
Usia Rasulullah : 61 tahun
Kondisi : Putri sabahat Umar bin Khattab. Janda dari Khunais bin Huzafah yang meninggal karena perang uhud.
Alasan : Petunjuk Allah swt
Hikmah : Hafsah adalah wanita pertama yang hafal al Qur’an. Dinikahi oleh Rasulullah saw agar bisa menjaga keotentikan Al Qur'an dan mengajarkan pada muslimah.
Demikianlah sahabat khususnya bagi para istri jika ingin menjawab suami tentang keinginan poligami. Semoga bermanfaat.
(Dikutip dari berbagai Sumber)
4 Keuntungan Bagi Perokok Berat
(pict. kompas.com) |
Memaknai Adat "Barzanji & Dikir" Untuk Anak
LensaKawo.Com. Tak lekang dimakan zaman. Tradisi 'barsanji dan dikir' sudah ada sejak lama, mungkin sudah ratusan tahun, namun hingga saat ini masih tetap eksis. Tepatnya di Nagari Koto Rajo Kec. Rao Utara Kab. Pasaman, tradisi ini masih dipegang kuat oleh masyarakat. Apa sebenarnya makna dari barsanji dan dikir itu sendiri?
Setelah LK cari tau makna dari kedua kata Barzanji dan Dikir di dapat arti sebaagai berikut;
Berzanji atau Barzanji ialah suatu doa-doa, puji-pujian dan penceritaan riwayat Nabi Muhammad SAW yang dilafalkan dengan suatu irama atau nada yang biasa dilantunkan ketika kelahiran, khitanan, pernikahan dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Isi Berzanji bertutur tentang kehidupan Muhammad, yang disebutkan berturut-turut yaitu silsilah keturunannya, masa kanak-kanak, remaja, pemuda, hingga diangkat menjadi rasul. Di dalamnya juga mengisahkan sifat-sifat mulia yang dimiliki Nabi Muhammad, serta berbagai peristiwa untuk dijadikan teladan umat manusia. (sumber:wikipedia)
Pembacaan Berzanji pada umumnya dilakukan di berbagai kesempatan, sebagai sebuah pengharapan untuk pencapaian sesuatu yang lebih baik. Misalnya pada saat kelahiran bayi, mencukur rambut bayi (akikah), acara khitanan, pernikahan, dan upacara lainnya. Di masjid-masjid perkampungan, biasanya orang-orang duduk bersimpuh melingkar. Lalu seseorang membacakan Berzanji, yang pada bagian tertentu disahuti oleh jemaah lainnya secara bersamaan. Di tengah lingkaran terdapat nasi tumpeng dan makanan kecil lainnya yang dibuat warga setempat secara gotong-royong. Terdapat adat sebagian masyarakat, dimana pembacaan Berzanji juga dilakukan bersamaan dengan dipindah-pindahkannya bayi yang baru dicukur selama satu putaran dalam lingkaran. Sementara baju atau kain orang-orang yang sudah memegang bayi tersebut, kemudian diberi semprotan atau tetesan minyak wangi atau olesan bedak. (sumber:wikipedia)
Sedangkan Dikir adalah kata lain dari zikir menurut masyarakat setempat. Yaitu lantunan kalimat2 zikir kepada Allah SWT dengan pujian dan pengharapan kebaikan pada semua terutama anak yang akan dihelatkan.
Nah, di Koto Rajo sendiri, untuk anak yang baru lahir hingga usia 1 atau 2 tahun (dilakukan sekali saja) dikategorikan kepada dua;
Pertama, tradisi turun tanah untuk anak yang punya silsilah keturunan 'raja' (minangkabau). Pada helat ini, anak di "tatah" kan, yaitu anak dipegang (bimbing) oleh seorang datuk, lalu ditatah memijak tanah yang sudah ditabur di atas hamparan kain kuning dengan disertai aneka bunga pada tanah tersebut. Laalu dibacakan doa pada anak.
Kedua, tradisi 'Maayunan Anak', yaitu diberlakukan bagi anak yang bukan dari keturunan raja (minangkabau), mereka hanya diayun pada buaian yang sudah dihiaas terlebih dahulu agar anak merasa betah duduk/berbaring di dalamnya. Sambil di dendangkan Barzanji dan Dikir (zikir)
Semoga saja anak2 yang lantunkan do'a dari 'barzanji dan dikir' bisa menjadi anak2 yang shaleh tentunya. Amin..
Mendidik Anak Secara Psikologi Islami
LensaKawo.Com. Setiap orang menginginkan anak2nya tumbuh dan kembang menjadi pribadi yang santun, humanis, penuh rasa percaya diri, mandiri, dan semua kebaikan positif lainnya. Namun tidak sedikit orang tua yang membesarkan anak2nya dengan cara yang salah, sehingga lahirkan generasi2 yang jauh dari harapan. Bahkan terkadang orang tua terlalu sibuk dengan tugas2nya sehingga tidak ada waktu luang untuk anak. Maka anakpun akan tumbuh dan besar dengan cara mereka sendiri. So, berikut LK bagikan tips2 ampuh membesarkan anak dengan cara yang lebih agamis.
Tips ini LK sadur dari kiriman salah seorang teman melalui akun jejaring sosialnya, semoga bermanfaat dan menjadi amal shalah buat yang mau berbagi.
Anak adalah amanah dari Allah SWT, maka peliharalah diaa dengan sebaik2nya. Semoga kelak menjadi penolong di yaumil akhir. Amin...
Kenali Tipe Keluargamu (Part.4)
LensaKawo.Com. Dari keempat tipe keluarga sebelumnya, bagaimana kira2 menurut sobat pembaca? pernah mengalami hal serupa? atau mungkin ada teman, sahabat, tetangga sendiri yang sedang dirundung masalah tersebut? Berikut LK sajikan tipe keluarga terakhir, tentunya yang lebih baik dari yang sebelumnya.
Kelima, Tipe Keluarga Masjid. Apa yang terlintas pada pikiran pembaca jika dikatakan kalimat “shalat berjamaah di Masjid”. Yap, ada imam dan ada makmum. Lalu bagaimana? Dan apa yang terjadi di Masjid/Mushalla? Cobalah perhatikan, mulai dari individu itu sendiri berangkat dari rumah, sudah dalam keadaan bersih dan niat yang tulus untuk melaksanakan ibadah kepada Sang Khalik. Saat akan masuk ke dalam masjid, kaki kananlah yang didahulukan karena melambangkan sebuah kebaikan dengan yang kanan. Sebelum duduk, disunnahkan pula oeh agama untuk shalat sunat tahiyyatul masjid dua rakaat sebagai sebuah penghormatan terhadap rumah ibadah. Dilanjutkan lagi dengan mendengarkan suara azan dan menjawabnya dengan lembut. Yang ini melambangkan, saat seseorang sedang berbicara, memanggil, atau yang lain, maka dengar dan sahutilah seruan itu. Begitu halnya saat suami berbicara, maka sang istri berkewajiban mendengarkan dan menyahuti, atau sebaliknya. Atau salah satu dari anggota keluarga yang perlu didengarkan pembicaraannya, sekalipun itu adalah sang anak yang mungkin ada sesuatu hal yang akan dia sampaikan kepada anggota keluarga yang lain.
Alangkah indahnya shalat berjamaah, semua jamaah mesti ikut perbuatan imam, saat imam ruku’ dan sujud, maka jamaah juga ikut ruku’ dan sujud. Ketika imam khilaf / salah dalam shalatnya, maka makmum mempunyai kewajiban untuk menegur dan membetulkan kesalahan imam. Makna yang terkandung di sini adalah sebuah kepemimpinan, baik di keluarga, masyarakat, lebih-lebih kepemimpinan bangsa dan negara. Di dalamnya ada keharmonisan, seiring dan seirama, searah dan setujuan. Artinya lagi, jika seorang pemimpin keluarga berjalan pada jalur dan kaidah yang benar, maka anggota keluarga yang lain berkewajiban untuk mengikutinya. Namun, jika sudah tidak lagi berjalan sebagaimana mestinya, maka anggota keluarga yang lain mestilah mengingatkan, dengan catatan harus memakai cara yang terbaik.
Lanjut, saat shalat telah selesai dilaksanakan. Hubungan silaturrahim akan semakin intens saat seluruh jamaah saling berjabatan tangan untuk saling bersalaman dan bermaaf-maafan. Masya Allah, luar biasa makna psikologis dari kehidupan yang ada di masjid, terutama saat pelaksanaan shalat berjamaah. Selain itu, di masjid juga terjadi proses pembelajaran, diskusi dan musyawarah, serta kegiatan-kegiatan lain.
Ini artinya, bahwa di dalam keluarga yang termasuk kepada tipe masjid, melambangkan adanya sebuah kehangatan, keharmonisan, demokratis, adanya proses pendidikan dan musyawarah, barangkali inilah keluarga bahagia yang banyak diimpikan oleh setiap individu. Penulis yakin bahwa masih banyak makna yang sangat luar biasa hebatnya mengenai hikmah shalat berjamaah ini dan fungsi masjid.
Lalu, pembaca????? Semua terpulang kepada individu dan keluarga masing-masing.